Montase efektifkan Pengenalan Anak Usia Dini dengan Keluarga

Oleh: Tasliyah, S.Pd., TK Negeri Pembina Pemalang Kabupaten Pemalang

Kepribadian anak menjadi dasar dalam menentukan langkah kehidupannya. Anak terutama usia dini membutuhkan desain awal dalam rangka melangkahkan kaki ke jenjang berikutnya termasuk pembentukan kepribadian. Pendidikan dan pengalaman kepada anak  akan secara alamiah membetuk kepribadian anak. Kepribadian anak tercermin dalam karakter yang dimilikinya. Anak pada usia dini memiliki karakter egosentris, suka berfantasi dan berimajinasi, memiliki rasa ingin tahu yang besar, pribadi yang unik dan khas, serta daya konsentrasi relatif singkat. Beberapa karakter anak yang muncul dapat diarahkan melalui peran pendidikan. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai wadah dalam menanamkan nilai-nilai positif sesuai dengan agama, budaya, dan nilai-nilai norma yang identik muncul dengan karakter.

Anak usia dini perlu menerima berbagai informasi dan konsep dasar dalam pendidikan yang sangat sederhana dan sesuai dengan jenjangnya termasuk keragaman. Keragaman menjadi suatu nilai yang harus diterima oleh anak mengingat mereka juga hidup dalam lingkungan yang beragam salah satunya keluarga. Pendidikan keragaman sangatlah penting untuk membangun sikap toleransi terhadap perbedaan, khususnya dalam pengajaran di tingkat TK (Taman-Kanak-Kanak) karena dalam tingkat pengajaran tersebut anak sudah mulai mengenal dan menghadapi keragaman dalam lingkungan dan pergaulannya. Kehadiran guru menjadi pendidik dan pembimbing perlu dimaksimalkan. Guru hendaknya berperan dalam menanamkan nilai keberagaman pada anak termasuk dalam lingkungan kecil yaitu keluarga. Apabila anak memiliki nilai-nilai toleransi akan keragaman, cinta damai, menghargai perbedaan, dan kebersamaan sedari dini, maka akan membentuk kepribadian dan tingkah laku ke arah yang baik. Ketika hal tersebut berhasil dimiliki para generasi muda maka akan tercipta kehidupan yang penuh penghargaan dan damai di masa mendatang. Pendidikan dan penanaman nilai keragaman dapat disampaikan guru melalui media pembelajaran. media pembelajaran akan membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Asyhar (2012: 8) menerangkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Bermacam-macam media pembelajaran dapat ditemukan oleh guru sebagai sarana pembelajaran termasuk jenjang pendidikan anak usia dini. Anak usia dini masih berada dalam tahap belum bisa berpikir abstrak, maka sangat diperlukan adanya suatu media yang menarik dibuat dengan warna yang hidup dan mudah dipahami anak dalam memahami pendidikan multikultural. Pentingnya dalam memberikan pemahaman melalui pembelajaran keragaman menggunakan media gambar.

Media pembelajaran ini dapat berupa pendidikan keragaman pada ruang lingkup yang paling sederhana yaitu keluarga. Salah satu media pembelajaran yang telah diterapkan yaitu berbentuk potongan kertas kccil yang berisi gambar anggota keluarga. Gambar ini akan mudah mengingatkan anak pada suatu hal yang berkaitan dengan gambar. Gambar-gambar kecil ini  yang berisikan annggota keluarga kemudian didesain dengan metode montase. Sebagai guru TK Negeri Pembina Pemalang Kabupaten Pemalang telah menerapkan media pembelajaran gambar montase tentang materi mengenal keluargaku.

Proses pembelajaran pendidikan keragaman menggunakan media gambar montase mendapatkan respon sangat baik dari semua anak didik usia dini. Anak-anak dapat memahami gambar dan penjelasan dengan baik, senang, dan antusias dalam melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar montase. Penulis memahami bahwa penggunaan media gambar montase dalam pembelajaran keragaman anak-anak usia dini termasuk jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) sangat menarik. Penanaman rasa toleransi dan pemahaman anak usia dini terhadap keragaman meningkat dengan baik..