Berita Semarang
Polda Jateng Larang Nyalakan Petasan saat Malam Tahun Baru 2023
Polda Jateng larang masyarakat rayakan Tahun Baru dengan menyalakan petasan. Hal itu dinilai melanggar Undang-undang Darurat Tahun 1951 serta sejumlah
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jateng larang masyarakat rayakan Tahun Baru dengan menyalakan petasan. Hal itu dinilai melanggar Undang-undang Darurat Tahun 1951 serta sejumlah aturan lainnya.
Begitupun soal kembang api, polisi memperbolehkan tapi dengan catatan harus berizin. Pihak kepolisian lebih senang warga menghabiskan malam pergantian tahun dengan kegiatan rohani atau kegiatan bermanfaat lainnya.
"Menjelang Tahun Baru 2023, kami imbau masyarakat untuk tidak membakar mercon saat merayakan event tutup tahun," terang Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Senin (26/12) malam.
Pelarangan itu lantaran dampak petasan atau mercon yang berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa. Petasan juga dinilai mengganggu lingkungan dan ketenangan masyarakat.
Ia meminta masyarakat untuk melihat kejadian tahun-tahun sebelumnya yang mana sudah banyak korban berjatuhan akibat petasan, baik itu anak-anak maupun dewasa. Bahkan ada rumah yang ludes gara-gara ledakan mercon.
Meski demikian, Iqbal menyebut masyarakat diperbolehkan menggunakan kembang api atau bunga api saat merayakan malam Tahun Baru meskipun dengan persyaratan tertentu.
Perusahaan atau kelompok masyarakat yang ingin menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun diperbolehkan sepanjang mengurus perizinannya.
"Penggunaan kembang api dalam skala besar harus ada izin. Untuk informasi lengkap silakan hubungi satuan Intelkam di Polres terdekat," tuturnya.
Ia menjelaskan, Polda Jateng dan jajaran akan all out mengamankan perayaan malam Tahun Baru 2023.
Polisi akan memonitor setiap kegiatan masyarakat, melakukan penjagaan dan patroli untuk menjaga kenyamanan warga. Ia menerangkan, pihaknya juga sudah menyiapkan pos pengamanan Nataru. Khusus Tahun Baru, seluruh personel Polri Polda Jateng akan diterjunkan ke lapangan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau penyelenggara event di malam pergantian tahun baru 2023 untuk hati-hati.
Sebab beberapa waktu terakhir cuaca di Jawa Tengah tidak menentu dan buruk. Ganjar mengimbau warganya selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG. Di sisi lain, pemerintah daerah dan stakeholder terkait juga harus rajin menyosialisasikan.
“Dilihat informasi BMKG-nya ya, maka kontrol dari pemda, dari kepolisian kemarin kita rapatkan dan tentu saja secara kasuistik kita akan sampaikan,” ucap Ganjar ditemui di kantornya, Senin (26/12).
Sejalan dengan itu, Ganjar juga mengingatkan agar perayaan Tahun Baru 2023 harus mengikuti kondisi yang ada. Tak hanya cuaca, namun perkembangan Covid-19 juga.
“Saya minta untuk perayaan-perayaan tahun baru semua mesti mengikuti kondisi, termasuk cuaca termasuk covidnya,” tegasnya.