Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Terjebak Lumpur saat Berenang, 2 Wisatawan Tewas Tenggelam di Danau Situgunung Sukabumi

Dua wisatawan tewas tenggelam di Danau Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/1/2023).

net
Ilustrasi tenggelam 

TRIBUNJATENG.COM, SUKABUMI - Dua wisatawan tewas tenggelam di Danau Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/1/2023).

Itu merupakan kejadian pertama.

Danau Situgunung ini merupakan salah satu obyek wisata alam di dalam kawasan konservasi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Situgunung.

Baca juga: 2 Bocah Tewas di Kubangan Proyek Tol, Sebelumnya Dilaporkan Hilang Setelah Pamit Beli Petasan

Kronologi


Peristiwa bermula saat empat wisatawan menumpang rakit di Danau Situgunung.

Lantas empat wisatawan tersebut berenang di kawasan danau.

Tim SAR gabungan mencari wisatawan yang hilang tenggelam di danau Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/1/2023). (DOK : SEHATI GERAK BERSAMA)
Tim SAR gabungan mencari wisatawan yang hilang tenggelam di danau Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/1/2023). (DOK : SEHATI GERAK BERSAMA) (Kompas.com/Istimewa)

Kemudian NS terjebak lumpur di dasar danau.

Karena tidak muncul ke permukaan, ketiga temannya berusaha menyelamatkan NS.

NS langsung dievakuasi ke rumah sakit karena kondisinya kritis hingga akhirnya meninggal dunia.

Sedangkan satu dari tiga wisatawan yang menolong yakni BH turut tenggelam hingga ditemukan di dasar danau dalam keadaan meninggal dunia.

 
Proses evakuasi


Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Zainal Abidin mengungkapkan, dua wisatawan meninggal dunia setelah sebelumnya hilang tenggelam di danau Situgunung, Kadudampit.

"Dua korban meninggal dunia," ungkap Zainal kepada awak media di Situgunung, Minggu petang.

Zainal menjelaskan, korban BH ditemukan dalam kondisi meninggal oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan sekitar 1,5 jam pergerakan.

Operasi pencarian dimulai pukul 15:00 WIB.

Kondisi korban ditemukan di dasar danau lalu langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Sedangkan korban pertama, NS berhasil diselamatkan beberapa saat setelah kejadian.

Korban dalam kondisi kritis dievakuasi ke rumah sakit.

Namun akhirnya pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia.

Family gathering


Kedua korban berasal dari luar Sukabumi yang bekerja di salah satu rumah makan di Kota Sukabumi.

"Kedua korban ini mengikuti kegiatan family gathering tempat kerjanya di Situgunung," jelas Zainal.

Operasi pencarian wisatawan hilang tenggelam melibatkan unsur TNI, Polri, Balai Besar TNGGP, dan Basarnas Pos SAR Sukabumi.

Selain itu, juga melibatkan potensi SAR di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.

"Jadi ini merupakan kejadian pertama ya, kejadian kecelakaan di Danau Situgunung," ungkap Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo kepada awak media di Situgunung, Minggu petang.

Peristiwa ini, lanjut Sapto, tentunya menjadi pembelajaran berharga. Pihak Balai Besar TNGGP sudah berkoordinasi dengan Polres Sukabumi Kota akan menutup sementara kunjungan ke obyek wisata alam Danau Situgunung.

Selama penutupan sementara ini, pihak Balai Besar TNGGP akan menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Termasuk membuat imbauan dan larangan bagi para pengunjung untuk berenang atau bermain air di Danau Situgunung.

"Sebagai antisipasi agar kecelakaan serupa tidak terjadi kembali," ujar Sapto yang sempat bertugas di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Menurut Sapto dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pihak Balai Besar TNGGP sudah berkoordinasi dengan Polres Sukabumi Kota, Polsek Kadudampit, dan seluruh unsur.

Pengawasan pengunjung juga sudah dilakukan para petugas TNGGP. Namun karena luasan kawasan wisata alam mungkin menjadi tidak maksimal. Pengawasan dalam Nataru ini juga dilaksanakan gabungan.

"Ini musibah yang tentunya tidak kita inginkan," kata dia.

Sapto menjelaskan, Danau Situgunung ini sebenarnya dari karakternya tidak untuk berenang. Karena di dasar danau terdapat endapan lumpur dan ganggang. Sedangkan kedalamannya bervariasi hingga mencapai 4 meter.

 
"Ketika berenang itu di dalam sangat berbahaya karena bisa tersangkut ganggang yang ada di dalamnya," jelas dia.

Terkait rakit, Sapto mengatakan milik masyarakat sebagai akses untuk mencari ikan baik mancing maupun menjala di Danau Situgunung.

Artinya keberadaan rakit itu bukan untuk disewakan kepada para wisatawan dalam kegiatan wisata.

Pihak Balai Besar TNGGP tidak memperkenankan wisatawan naik rakit.  Karena wilayah Danau Situgunung tersebut bukan untuk arena bermain air.

"Danau Situgunung ini memang dilarang untuk berenang," kata Sapto.

Batas waktu penutupan obyek wisata Danau Situgunung tersebut belum ditentukan. Rencananya Balai Besar TNGGP akan menggelar rapat evaluasi dan pembahasan mengenai mitigasi di Danau Situgunung.

Penutupan sementara ini hanya berlaku untuk obyek wisata alam Danau Situgunung. Sedangkan untuk obyek wisata lainnya seperti jembatan gantung dan Curug Sawer masih buka seperti biasa.

Sebelumnya diberitakan dua wisatawan dilaporkan hilang tenggelam di kawasan wisata Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/1/2022) pukul 11.45 WIB.

Salah satu korban berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Sementara satu korban lainnya masih dalam upaya pencarian tim Search and Rescue (SAR) gabungan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Wisatawan Tewas, Kunjungan ke Danau Situgunung Sukabumi Ditutup Sementara"

Baca juga: 3 Remaja Kudus Tenggelam di Persawahan yang Banjir, 2 Orang Masih Dalam Pencarian

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved