Banjir Demak
195 Warga Prampelan Demak Sudah 3 Hari Ngungsi di Gor Desa, Kades: Bantuan Menipis dan Tak Merata
Sekitar 195 warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung harus mengungsi di Gor Desa.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Sekitar 195 warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah harus mengungsi di Gor Desa Prampelan lantaran banjir yang mengenang rumah dan jalan.
Diketahui bahwa warga Desa Prampelan sudah menempati gor Desa Prampelan sejak kurang lebih 3 hari, setelah banjir datang pada hari Jumat (30/12/2022) malam dengan ketinggian air sekiranya 60 Sentimeter sampai 120 Sentimeter.
Demikian yang disampaikan Kades Prampelan, M Qhoif kepada Tribunjateng, Senin (02/01/2023).
Menurutnya, banjir bisa menggenangi Desa Prampelan dikarenakan intensitas hujan yang tinggi dan limpasan air dari daerah Pucanggading lama.
"Hujan keterpajangan dan limpasan air sehingga menimbulkan Desa Prampelan penuh dengan air," kata Kades Prampelan.
Dari kejadian ini, ada sekiranya 1.300an KK dari 4.000an warga Desa Prampelan yang terdampak banjir.

Dari banyaknya warga terkena dampak banjir lanjut dia, tidak semua warga mengungsi di Gor Desa Prampelan, ada beberapa memilih untuk mengungsi di sekolah hingga di tempat ibadah seperti mushola setempat.
"Ada sebagaian yang tidak ingin mengusing karena adanya kepemiliki materi ada dirumah sehingga tidak mau mengunsi karena sayang dengan materi ada dirumah," ujarnya.
Ia mengaku saat ini pihaknya merasa kesusahan dengan Kondisi dan tenaga yang tidak mencukup untuk memberian bantuan makanan kepada semua warga, sehingga membuat bantuan tidak merata.
"Bantuan tidak merata, karena kendala dari relawan yang kurang tenaga sehingga jika suruh mengatar agak kerepotan karena jalan tergenang air dari 60 sentimeter sampai 120 sentimeter jadi lambat pengiriman makanan," ucapnya.
Kades pun meminta adanya bantu lagi dari pemerintah, berupa bahan pokok, perlengkapan tidur, dan obat - obatan.
"Dibutuhkan makan setiap hari dan selimut untuk anak kecil dan obat bagi lansia yang gatel," ungkapnya.

Sementara, Karangtaruna Desa Prampelan, Fajrulfalah mengatakan untuk warga yang mengungsi di Gor Desa Prampelan hanya sekitar 195 orang terdiri dari 91 laki laki dan 104 perempuan.
"Saat ini ada 195 orang dari laki - laki 91 orang dan perempuan 104 orang ,lansia 19 orang dan balita 21 orang, anak anak dan remaja 40 orang, dewasa laki 59 orang , dan dewasa perempuan 56 orang," ujar Farulfalah.
Untuk bantuan lanjutnya, mulai menipis lantaran banyaknya warga yang terdampak banjir.
"Bantuan menipis hanya untuk makan disini saja," ujarnya.
Disisilain, satu diantara warga Desa Prampelan yang mengungsi di Gor berharap air bisa cepat surut, supaya bisa kembali kerumah dan kembaki beraktifitas.
"Sudah mengusi tiga hari dari jumat, kedalaman sampai satu meter didalam rumah. Kalau ngusi satu keluarga dengan 4 orang. Semoga segera surut, untuk bantuan kurang puas," tuturnya. (*)
Baca juga: Ganjar Heran Lihat Dapur Umum Banjir Demak: Mesti Kalau Bencana Itu Kok Mie Instan Ya?
Baca juga: Pemerintah Bangun Bendungan Senilai Rp 2 Triliun untuk Kendalikan Banjir Demak & Semarang
Baca juga: Gerak Cepat, Semen Gresik Salurkan Bantuan Logistik dan APD untuk Korban Banjir Demak
Anggota DPRD Demak Berikan Bantuan ke Korban Banjir Desa Ketanjung Demak |
![]() |
---|
Jalan Rusak Berlubang Genangi Air Jalur Pantura Demak Semarang Ancam Keselamatan Pengendara |
![]() |
---|
Pengungsi Banjir Desa Prampelan Demak Mulai Merasa Gatal dan Kebutuhan Balita Menipis |
![]() |
---|
Bupati Eisti'anah Berikan Bantuan Beras1 on Kepada Korban Banjir Kecamatan Sayung Demak |
![]() |
---|
Warga Desa Prampelan Demak Gunakan Meja Untuk Beribadah di Masjid Ketika Banjir |
![]() |
---|