Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sejumlah Guru di Perbatasan RI-Malaysia Laporkan Kepala Sekolah karena Tak Tahan Selalu Dibully

Sejumlah guru melaporkan Kepala Sekolah SRW ke Dinas Pendidikan Nunukan, Kalimantan Utara.

Net
Ilustrasi guru 

TRIBUNJATENG.COM, NUNUKAN – Sejumlah guru melaporkan Kepala Sekolah SRW ke Dinas Pendidikan Nunukan, Kalimantan Utara.

Para guru di SDN 010 Kecamatan Sembakung, Nunukan, tersebut membuat surat somasi dan kesepakatan untuk melaporkan sang kepala sekolah.

Ada 7 guru, terdiri dari 5 guru PNS dan 2 guru honorer yang bertanda tangan dalam surat aduan dan permohonan agar Dinas Pendidikan segera turun tangan atas dugaan tindak arogansi, bullying dan indikasi penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), oleh kepsek di salah satu SD di Perbatasan RI – Malaysia ini.

Baca juga: Liputan Khusus : Guru Kesulitan Awasi Pelajar Merokok di Luar Sekolah

Salah satu guru SDN 010 Sembakung, Nurhayati mengatakan, para guru saling berkumpul dan bercerita ketidakpuasan mereka atas perlakuan yang dialaminya.

‘’Sejumlah perlakuan Kepala Sekolah yang menurut kami tidak adil tersebut, kami tuangkan dalam surat aduan ke Dinas Pendidikan.

Kami berharap ada tindakan sesegera mungkin,’’ujarnya, dihubungi, Kamis (5/1/2022).

Wali kelas IV SDN 010 Sembakung ini, juga tak luput dari bullying yang dilakukan Kepala Sekolah.

Suatu ketika, ia memindahkan papan tulis yang sudah tidak layak karena terdapat retakan di banyak bagian dan kayu tersebut sudah lapuk.

Ia lalu meminta solusi dari para guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam grup media sosial internal sekolah.

‘’Tapi malah saya dibentak, dikatain guru bodoh dan lain sebagainya di hadapan teman teman guru.

Tentunya saya mempertanyakan motivasi Kepala Sekolah melakukan itu.

Kami membahas solusi atas kerusakan papan tulis, tapi responnya justru bullying dan omongan yang kasar dengan menunjuk- nunjuk wajah saya,’’tuturnya.

Nurhayati baru bergabung dengan SDN 010 Sembakung pada 2021. Sebelumnya, ia mengajar di SMP setempat.

‘’Saat SK mutasi sudah keluar, saya juga tidak langsung dipanggil kepala sekolah.

Sebulan kemudian baru saya diminta mengajar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved