Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Inilah Sosok Profil Haji Haryanto, Pecat Rian Mahendra Anaknya Sendiri dari PO Bus Haryanto Kudus

Pemilik PO Bus Haryanto, Haji Haryanto sedang jadi perbincangan setelah dirinya memecat anaknya sendiri, Rian Mahendra dari PO Haryanto. 

Penulis: raka f pujangga | Editor: galih permadi
Tribun Jateng/ Raka F Pujangga
Pemilik PO Haryanto, Haryanto saat mengendarai busnya di kantornya, Kudus, Selasa (30/3/2021). 

Selama dalam genggamannya, PO Haryanto sudah memiliki lebih dari 300 unit bus dan mencover trayek di sejumlah daerah di Indonesia.

Rian Mahendra sendiri juga aktif di medsos dan memiliki kanal YouTube, Instagram, hingga TikTok.

Di YouTube, Rian kerap mengunggah konten tentang PO Haryanto Motor Indonesia.

Di akhir 2022, masa bakti Rian Mahendra sebagai direktur utama PO Haryanti sudah selesai.

Ia mengaku bahwa ayahnya sudah tidak berkenan Rian Mahendra pengurus PO Haryanto.

Profil Rian Mahendra, Dipecat Bapaknya dari PO Bus Haryanto Kudus
Profil Rian Mahendra, Dipecat Bapaknya dari PO Bus Haryanto Kudus (Instagram)

Tinjau Ulang Larangan Mudik Saat Pandemi

Rencana pelarangan mudik yang masih simpang siur membuat pengusaha bus khawatir.

Pasalnya selama pandemi berlangsung, banyak pengusaha transportasi yang kesulitan hingga membuat bangkrut‎.

‎Pemilik PO Haryanto, Haryanto menjelaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan larangan untuk mudik.

"Saya hitung kira-kira 75 persen pengusaha bus ini terkena dampak pandemi. Kalau sampai tidak bisa mudik bagaimana nanti, ujar dia, saat ditemui di kantornya, Selasa (30/3/2021).

Pasalnya, selama pandemi ini kondisi pengusaha bus memprihatinkan hingga menjual asetnya agar tetap hidup.

Haryanto pun menolong para pengusaha itu dengan membeli puluhan bus tersebut.

"Yang sudah saya beli 15 unit, ini rencana mau beli lagi 25 unit.‎ Saya beli untuk menolong mereka," ucapnya.

Permintaan angkutan bus sudah mengalami penurunan‎ sejak pandemi. Bila ada larangan mudik, akan menambah kondisi semakin buruk.

Dia menduga, jika dilarang sekalipun akan tetap banyak warga yang nekat pulang ke kampung halamannya.

‎"Kalau diarang pun tetap pulang naik kontainer, dan itu justru sangat membahayakan," kata pria yang memulai dari usaha angkot sejak 1984 itu.

Menurutnya, pemerintah akan mempertimbangkan banyak hal terkait mudik Ramadan tersebut.

Haryanto kasihan jika tidak bertemu lama dengan keluarganya yang berada di kampung halaman.

"Saya pribadi ikut aturan pemerintah saja, tapi mohon dipertimbangkan‎ kembali. Ibaratnya pengusaha bus ini sudah menangis sampai air matanya habis," ucap Haryanto.

Kendati demikian, selama pandemi Haryanto tak pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawainya.

Dia menceritakan, ada sedikitnya 2.000 karyawan yang saat ini menggantungkan hidup kepadanya.

"Kalau sampai kena PHK bagaimana nanti keluarganya, kasihan sekali. Saya hanya optimistis saja kepada Allah kesulitan ini ‎akan berakhir," ujar dia.

Pria yang sudah merintis usaha bus dari hanya lima unit itu yakin kondisinya akan segera pulih. 

Bahkan dia berencana akan membuka rute baru di wilayah Sumatera sebelum pada tahun 2021 ini.

"Rute bus saya ini sudah sampai Malang, Madura, Wonogiri, Purwokerto, dan hampir semua Jawa sudah. Makanya akhir tahun ini rencana buka rute ke Sumatera," jelas dia. 

(raf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved