Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Angela Korban Mutilasi, Aktivis Lingkungan, Cara Pelaku Membunuh dan Memutilasi Terungkap

Angela sempat menjadi aktivis lingkungan di salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkenal di Indonesia.

Editor: muslimah
via Tribun Medan
Angela Hindriati Wahyuningsih korban mutilasi di Bekasi 

TRIBUNJATENG.COM - Sosok Angela Hindriati Wahyuningsih wanita korban mutilasi di Bekasi ternyata aktivis lingkungan.

Mayatnya ditemukan setahun kemudian dalam kondisi sangat mengenaskan.

Tubuh Angela terpotong-potong dan tulangnya bergerigi.

Bukti bahwa saat melakukan mutilasi pelaku menggunakan gergaji.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Terungkap Alasan Pelaku, Jasad Angela Dimutilasi Sepekan Setelah Dibunuh

Baca juga: Ibu Muda Ngaku Diculik dan Kirim Foto Terikat hingga Viral, Ternyata Bohong, Pulang karena Ketakutan

Turyono Wahadi (58) kakak Angela menyebut bahwa adiknya yang menjadi korban mutilasi adalah sosok wanita yang peduli terhadap lingkungan.

Semasa hidupnya, Angela juga dikenal mempunyai hubungan yang baik terhadap rekan kerjanya.

"Dia (Angela) peduli lingkungan. Baik juga dengan tetangga, dengan teman kantor, teman sejawat, dia dikenal sangat ramah," ujar Turyono kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Turyono sendiri menyebut bahwa adik perempuannya itu sempat menjadi aktivis lingkungan di salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkenal di Indonesia.

Kepedulian Angela terhadap lingkungan bahkan sudah terlihat sejak adiknya masih duduk di bangku kuliah.

"Iya (sempat menjadi aktivis lingkungan) sejak masih menjadi mahasiswa," tutur Turyono.

Kepedulian Angela terhadap lingkungan bahkan dibawa hingga ke pekerjaannya terakhirnya.

Di perusahaannya, Angela sering aktif dalam kegiatan kantor yang berhubungan dengan lingkungan hidup.

"Iya (pekerjaan terakhirnya juga aktif soal isu lingkungan)," jelas Turyono.

Kematian Angela membuat pihak keluarga terpukul.

Pihak keluarga juga meminta aparat penegak hukum agar M Ecky Listiantho, pelaku yang memutilasi tubuh Angela, dihukum seberat-beratnya.

"Ini permintaan saya pribadi dan keluarga supaya pelaku (M Ecky Listiantho) bisa dihukum seberat-beratnya," harap Listiantho.

Polda Metro Jaya memastikan bahwa jasad korban mutilasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, merupakan Angela.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri.

"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ujar Hengki, Jumat.

Menurut Hengki, identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad yang termutilasi dengan jenazah anak dari Angela, yakni Anna Laksita Leialoha.

Ekshumasi atau pembongkaran makam Anna di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah berlangsung pada Kamis (5/1/2023) sekitar 14.24 WIB.

Sebelumnya, Angela telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak pertengahan 2019.

Sejak saat itu, keluarga mencari keberadaan Angela, tetapi tidak kunjung ditemukan.

Hingga akhirnya polisi menemukan jasad yang termutilasi di dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Di lokasi yang sama, polisi pun menangkap Ecky.

Ecky sebelumnya sempat dilaporkan hilang oleh istrinya, tetapi justru ditemukan polisi di kamar kontrakan bersama jasad Angela yang telah termutilasi.

Berikut fakta lengkap kematian Angela

Angela Hindriati Wahyuningsih (51), seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019, diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh M Ecky Listhiantho (34).
Angela Hindriati Wahyuningsih (51), seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019, diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh M Ecky Listhiantho (34). (KOMPAS.com/Doc. Keluarga)

Kurang lebih satu tahun lamanya seorang pria di Bekasi, Jawa Barat menyimpan jasad wanita yang dibunuhnya di kamar kos.

Kasus pembunuhan tersebut terbongkar setelah polisi mendatangi kamar kos pria yang dilaporkan sebagai orang hilang oleh istrinya. Saat penggeledahan petugas mendapati jasad wanita.

Kondisi jasad wanita yang ditemukan dalam kamar kos tersebut mengenaskan karena sudah dipotong-potong atau dimutilasi oleh pelaku pembunuhan.

Sontak penemuan jasad wanita di kamar kos sebagai korban pembunuhan itu menghebohkan publik.

Juga membuat heran, sebab tetangga di sekitar kamar kos tersebut tidak mengetahui keberadaan jasad wanita yang sudah sekitar setahun.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa jasad Angela Hindriati Wahyuningsih (54), wanita korban mutilasi sudah tersimpan sejak bulan November 2021.

"Pembunuhan diduga terjadi pada bulan november 2021. Dan selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah di simpan di kos-kosan tersangka yang juga sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," kata Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).

Dari informasi yang dihimpun, korban meninggal karena dicekik pelaku.

Setelah dua minggu, tubuh korban dipotong mengguakan gergaji mesin.

Lebih lanjut Hengki mengatakan, identitas korban dapat terungkap setelah dilakukan pemeriksaan DNA hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara, RS Sutanto, dan Laboratorium Forensik Polri.

Lamanya proses identifikasi lantaran tim penyidik perlu memastikan identitas korban dengan mengedepankan scientific crime investigation.

Lebih lanjut, tim penyidik resmob ditreskrimum Polda Metro Jaya masih tetap menganalisa terkait motif dan lain sebagainya.

"Termasuk juga latar belakang tersangka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini," tutur dia.

Potongan tubuh korban diketahui disimpan dalam boks kontainer.

"Ada dua boks kontainer dibungkus dalam plastik hitam dilakban rapih. Boks ditemuin di kamar mandi," jelasnya.

Tulang korban bergerigi

Lebih lanjut Hengki menjelaskan pelaku diduga menggunakan gergaji listrik untuk memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.

"Informasinya, hasil penyelidikan kami, dipotong menggunakan gergaji listrik," kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (1/1/2023).

Hengki mengatakan, polisi mendapatkan petunjuk dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik yang menunjukkan tulang korban bergerigi.

"Memang ada beberapa hal yang identik dengan hasil penyelidikan kita. Misalnya bahwa ini tidak dipotong dengan menggunakan golok. Ternyata benar, dari kedokteran forensik awal, ternyata kita lihat tulangnya bergerigi," ungkap dia.

Ia merasa heran tidak ada tetangga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang mengetahui peristiwa tersebut.

"Nah ini menjadi pertanyaan kita lagi, kenapa kok tetangga-tetangga tidak ada yang dengar dan sebagainya. Kenapa begitu permisif, mayat sekian lama ada di sana, kok tidak ada yang tau atau peduli," ujar Hengki.

Lebih lanjut Hengki menjelaskan, pihaknya turut melibatkan tim laboratorium forensik dan kedokteran forensik untuk menentukan DNA korban.

"Sampai sekarang kita sedang menunggu hasil, rekan-rekan harus bersabar. Ini sama halnya seperti kasus-kasus Kalideres kemarin, kita kedepankan scientific crime investigation," terangnya.

Identitas korban

Turyono, kakak kandung Angela Hindriati Wahyuningsih (51), wanita korban mutilasi di Bekasi pernah bertemu dengan EL (34) pria yang diduga membunuh adiknya.

Menurutnya pertemuan dilakukan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat pada Juni 2019.

Saat itu keluarga korban sedang mencari tahu keberadaan Angela yang sudah satu bulan menghilang.

Turyono, mengatakan bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada EL. 

"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (Ecky) bakal kayak gitu. Sopan halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Tak sebatas bertemu, kata Turyono, keluarga juga mencari tahu bagaimana hubungan spesial Angela dengan Ecky.

"Katanya (kenal) lewat socmed, tapi berapa lama bertemannya tidak disebut. Dia hanya mengaku pegawai pertambangan di daerah Cianjur, kalau tidak salah," kata Turyono.

Korban dan pelaku diduga punya hubungan spesial

Lebih lanjut Turyono mengatakan, Angela dilaporkan menghilang sejak pertengahan 2019.

Ternyata, Ecky dan Angela memiliki hubungan sejak 2019.

Hubungan itu diketahui pihak keluarga.

Menurutnya, Angela menjalin hubungan dengan Ecky dari teman sekantor adiknya

"Enggak kenal saya (dengan Ecky), tapi tahu mereka dekat dari teman kantornya," ujar Turyono.

Turyono mengatakan, saat itu ia sedang mencari keberadaan Angela yang hilang, dan mendapatkan informasi soal sosok Ecky dari rekan sekantor Angela.

Dia pun saat itu berhasil mengontak Ecky.

Keduanya kemudian bertemu di Stasiun Gambir.

"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono.

Turyono mengatakan, tidak ada pembicaraan lain saat bertemu dengan Ecky selain mencari Angela.

Saat itu, Ecky juga mengaku bahwa dia juga sedang mencari Angela.

"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.

Turyono pun tak mau merinci lebih lanjut soal kedekatan adiknya dan pelaku mutilasi tersebut.

Terkini, dirinya hanya ingin menunggu kesimpulan yang valid dari kepolisian.

Terlebih, polisi sudah membongkar makam anak dari Angela di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023).

Pembongkaran itu untuk mencocokkan DNA anak Angela dengan potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di kamar kontrakan Ecky di Tambun, Bekasi.

"Kami sedang tunggu konfirmasi dan kesimpulan kepolisian, kalau sudah dapat kesimpulan. Tunggu hasil pembongkaran makam saja," jelas dia.

Polisi menduga Angela adalah korban mutilasi yang jasadnya yang ditemukan di dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Penemuan mayat itu bersamaan dengan ditangkapnya Ecky.

Ecky sebelumnya dilaporkan oleh istrinya telah hilang ketika sedang pamit untuk ke bank pada Jumat (23/12/2022).

Namun, untuk memastikan jasad tersebut merupakan Angela, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pencocokan DNA dengan mengambil sampel dari almarhum anaknya, A.

Sebagai informasi, A meninggal dunia pada saat usia 15 tahun pada 2018.

A meninggal dunia diduga karena bunuh diri dengan melompat dari satu apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. 

Polisi ungkap identitas korban dari DNA

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan wanita korban mutilasi terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati (54).

"Hasil pemeriksaan DNA hari ini hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS bhayangkara RS Sutanto dan laboratorium forensik Polri Mengindikasikan bahwa korban adalah konfirmed, atas nama Angela Hindriati 54 tahun," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).

Meski begitu, Hengki menyebut pihaknya masih perlu mendalami identitas korban dengan mengedepankan penyelidikan scientific.

"Tim penyidik perlu memastikan identitas korban dengan mengedepankan Scientific crime investigation," ucapnya.

Di sisi lain, Hengki juga mengatakan jika pihaknya masih mendalami motif pembunuhan tersebut.

"Tim penyidik resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya tetap menganalisa terkait motif dan lain sebagainya termasuk latar belakang tersangka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini," ungkapnya.

Kronologi hilangnya Angela Hindriati

Angela, kata Turyono, telah menghilang sejak Mei 2019 lalu dan tak pernah mengabari keluarga sampai akhirnya dikabarkan menjadi korban mutilasi.

Jauh sebelumnya, Turyono menyatakan bahwa adiknya hilang kontak dengan pihak keluarga dan rekan kerjanya pada Senin (24/6/2019) di Bandung.

Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya.

Angela Hindriati bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.

"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri. Tanggal 21 Juni 2019 adik saya masih ke Superindo Ciputat, kemudian keesokan harinya tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan lanjut ke Cibinong. Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi, Senin (29/7/2019), dilansir dari TribunJabar.

Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved