Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Model Discovery Learning: Strategi Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Dipilihnya model discovery learning karena keunggulan yang dimiliki model tersebut.

Editor: galih permadi
Istimewa
Ida Meinani Sadarsih - SMP Negeri 2 Muntilan Kab. Magelang 

Model Discovery Learning: Strategi Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Ida Meinani Sadarsih
SMP Negeri 2 Muntilan Kab. Magelang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMP. Secara umum mata pelajaran IPA membahas tentang fenomena alam baik berupa makluk hidup ataupun benda. Pembelajaran IPA di SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli serta bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial. Integrative science mempunyai makna memadukan berbagai aspek yaitu domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara substansi, IPA dapat digunakan sebagai tools atau alat untuk mengembangkan domain sikap, pengetahan dan keterampilan. Hal tersebut menuntut Guru IPA juga untuk memiliki kemampuan interdisipliner IPA ditunjukkan dalam keilmuan (pengetahuan).

Dalam wacana kurikulum merdeka, dengan mempelajari IPA secara terpadu, siswa dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila dengan rincian sebagai berikut: (1) mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga siswa terpacu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami bagaimana alam semesta bekerja dan memberikan dampak timbal-balik bagi kehidupan manusia; (2) berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak; (3) mengembangkan keterampilan proses inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata; (4) memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan siswa untuk menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga ia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan (5) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPA serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun demikian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa di SMP Negeri 2 Muntilan Kabupaten Magelang masih belum ideal. Salah satu indikator dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tuntas standar KKM mencapai 60 persen. Guna mengatasi permasalahan tersebut, dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran IPA dan kondisi siswa, maka guru dapat memilih model Discovery Learning untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Dipilihnya model discovery learning karena keunggulan yang dimiliki model tersebut. Menurut E. Mulyasa (2017), keunggulan dari model discovery learning antara lain: (1) penyampaian discovery learning menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung sehingga siswa akan lebih tertarik dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa terhadap pembentukan konsep konsep abstrak yang memiliki makna; (2) discovery learning lebih realistis dan mempunyai makna, siswa dapat langsung menerapkan berbagai bahan uji coba yang diberikan guru sehingga siswa dapat bekerja sesuai dengan kemampuan intelektual yang dimiliki; (3) discovery learning merupakan suatu metode pemecahan masalah, sehinggga siswa dituntut untuk berfikir solutif dan inovatif mengenai suatu permasalahan yang sedang dihadapi; (4) hasil pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning, pengetahuan siswa akan bertahan lama dan mudah diingat.

Berdasarkan keunggulan tersebut, penulis meyakini bahwa model discovery learning jika dilaksanakan secara benar sesuai dengan prosedur atau tahapannya, akan menjadi model pembelajaran yang menarik, solutif, dan lebih bermakna dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPA yang muaranya adalah peningkatan hasil belajar IPA pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved