Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Atap MI Muhammadiyah di Sragen Ambrol, Lazismu Berencana Lakukan Renovasi

Ambrolnya atap Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah di Mondokan, Sragen menjadi perhatian publik.

Istimewa
Kondisi atap MI Muhammadiyah yang ambrol di Dukuh Jurangnongo RT 33, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Ambrolnya atap Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah di Mondokan, Sragen menjadi perhatian publik.

Pasalnya kepala madrasah dan dua siswa cidera usai tertimpa reruntuhan.

Lazismu berencana akan merenovasi madrasah yang berada di Dukuh Jurangnongo, RT 33, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen itu.

Baca juga: Atap Sekolah di Sragen Ambrol, Kepala Sekolah dan Dua Siswa Alami Luka-luka

Rencananya dana Rp 150 juta akan digelontorkan untuk pembangunan dan santunan kepada ketiga korban. Pembangunan akan dilakukan pekan depan.

"Kita lazismu sedang berusaha penggalangan dana dan kerjasama dengan Lazismu Jawa Tengah. Ini nanti kita ada pembangunan dan santunan bagi korban, anggaran kita rencana Rp 150 juta," kata Direktur Lazismu Sragen, Ronny Megas saat berbincang dengan Tribunjateng.com, Selasa (10/1/2023).

Ronny sapaan akrabnya melanjutkan renovasi terhadap madrasah itu dimungkinkan akan menyeluruh mengingat ruangan tersebut untuk beberapa kelas.

Ia mengaku setelah kejadian, pihaknya langsung ke lokasi untuk mengecek lokasi. Setelahnya, mereka langsung koordinasi dengan Lazismu Provinsi Jawa Tengah.

Ronny mengatakan pihaknya membuka donasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya. Namun sementara ini pihaknya membuka donasi kalangan masyarakat Muhammadiyah.

Meski begitu, Ronny mengaku masih menunggu petunjuk dari pimpinan Muhammadiyah untuk mengambil langkah selanjutnya.

"Renovasi dimungkinkan akan menyeluruh karena bangunan MI juga sudah lama. Perbaikan secepatnya, bismillah semoga lancar pekan depan akan kita mulai pembangunan. Kita juga masih menunggu pimpinan," lanjut Ronny.

Ronny mengatakan MI tersebut memang bangunan lama yakni sejak 1978. Ia mengaku banyak MI-MI di sejumlah desa di Sragen dalam kondisi yang memprihatinkan, berbalik dengan MI yang berada di kota yang cepat tersentuh renovasi.

Memberi bantuan

Ia mengatakan pihaknya juga beberapa kali sudah memberikan bantuan baik ke sekolah maupun peduli guru honorer yang ada disana, namun belum mencukupi renovasi.

"Kita sebenarnya sudah memberikan bantuan beberapa kali, penanganan yang lain bukan renovasi. Kemarin kan murni musibah karena kondisi saat ini hujan terus jadi kan juga mempengaruhi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ambrolnya atap MI Muhammadiyah itu terjadi Senin (9/1/2023) saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung tepatnya pukul 08.10 WIB.

Kejadian itu mengakibatkan kepala madrasah dan dua siswanya mengalami cidera. Ketiganya saat ini menjalani rawat jalan setelah sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah dan Puskesmas Mondokan.

Sementara untuk KBM di MI Muhammadiyah Gemantar dilakukan secara daring. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved