Berita Viral
Abah Yanto Dukun Pengganda Uang Punya Istri Muda, Mobil Baru dan Sopir, Warga Sudah Berniat Mengusir
Di rumah Abah Yanto, polisi menemukan 42 kantong berisi darah masing-masing 250 cc yang tersimpan rapi di lemari es
TRIBUNJATENG.COM - Punya nama tenar Abah Yanto, dukun pengganda uang asal Gresdik itu akhirnya ditangkap polisi.
Abah Yanto atau yang sebenarnya adalah MY (42) ditangkap atas kasus penipuan dengan modus penggandaan uang.
Ia menjanjikan bisa menggandakan uang dengan ritual sesajen dan jenglot meminum darah.
Saat Abah Yanto ditangkap, polisi menemukan 42 kantong berisi darah masing-masing 250 cc yang tersimpan rapi di lemari es.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang Gresik Memakan Korban, Ritual Jenglot Meminum Darah, Ternyata Pakai Uang Mainan
Baca juga: Aksi Tanam Padi Maju yang Tak Lazim Sempat Bikin Heboh, Puan Maharani Ungkap Cerita di Baliknya
Darah itulah yang digunakan untuk ritual menggandakan uang hingga para korban percaya.
Abah Yanto ditangkap di tempat tinggalnya di Perum Gran Verona, Kota Gresik pada Selasa (10/1/2022).
Sakit stroke dan tinggal dengan istri muda

Abah Yanto ternyata melakukan praktik penggandaan uang di Desa Ngabetan, Cerme, Gresik.
Sementara rumah yang digerebak polisi adalah tempat tinggalnya.
Di rumah tersebut ia tinggal dengan perempuan muda, Aimatul Choiriyah (31), warga Desa Setro, Kecamatan Menganti.
Aimatul disebut sebagai istri muda Abah Yanto dan mereka sudah tinggal serumah.
Diketahui, di kamar belakang rumah Abah Yanto, dipergunakan sebagai tempat dia menerima para pasiennya.
Ia juga diketahui memiliki mobil baru dan seorang sopir.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Perum Grand Verona, Edo Prasetya Saputra.
Ia mengatakan sehari-hari Abah Yanto menggunakan kursi roda karena stroke.
Setiap pagi, Abah Yanto menggunakan kursi roda dan berjemur di bawah terik sinar matahari.
Menurut Edo, warga sudah resah dengan keberadaan Abah Yanto karena pasien yang datang silih berganti tak mengenal waktu.
Bahkan saat malam hari hingga dini hari.
Walaupun sudah ditegur, Abah Yanto tak bergeming.
Ditambah lagi, Abah Yanto tidak menyetorkan data kependudukan dan tidak pernah aktif dalam kegiatan warga.
"Pak Yanto tinggal bersama istrinya dan dua orang sopir. Bahkan korbannya sempat nginap di sini. Keseharian tidak pernah ngobrol keluar, biasanya di rumah, duduk terima pasien, pasien ngobrol sampai malam," kata Edo, Jumat (13/1/2023).
Hal tersebut membuat warga tambah geram dan sudah berencana mengusir Yanto beserta para asistennya.
"Yanto sakit stroke, terakhir ditangkap kondisinya seperti itu. Alhamdulilah kami lega Yanto ditangkap, koordinasi dengan pihak terkait. Saya tekankan, agar malam itu Yanto langsung ditangkap," tambah dia.
Janjikan gandakan uang jadi miliaran rupiah
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu korban melapor ke polisi.
Korban mengaku menyerahkan uang Rp 565 juta ke Abah Yanto.
Lalu Abah Yanto menjanjikan akan menggandakan uang tersebut menjadi Rp 3,9 miliar pada September 2022.
Namun janji tersebut tak ditempati.
Abah Yanto menyerahkan sejumlah uang kepada korban.
Saat dicek dalam satu bundelan uang Rp 10 juta hanya bagian atas dan bawah yang merupakan uang asli.
Sementara sisanya adalah uang mainan.
Total hanya 170 juta yang dikembalikan Abah Yanto ke korban.
Uang mainan yang diterima korban mirip uang Rp 100.000 dengan foto Bung Karno dan Bung Hatta sedang tertawa.
Mimpi memiliki uang Rp 3,9 pun pupus dan korban membuat laporan ke polisi.
Sementara itu Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi membenarkan ada kantong darah di rumah Abah Yanto.
Menurutnya yang ditemukan ada yang berlogo PMI dan ada yang tidak.
Meski terdapat logo PMI di beberapa kantong darah, polisi menyebut stok tersebut tak didapat dari PMI Gresik.
Polisi pun melakukan pendalaman dan menetapkan MI, pemasok darah untuk Abah Yanto sebagai tersangka.
"Memang ada yang terdapat logo PMI, ada juga yang tidak. Itu juga yang masih kami dalami, dia dapat dari mana, dari siapa, masih kami lakukan pendalaman lagi," tutur Ipda Lutfi Hadi di Mapolres Gresik, Rabu (11/1/2023).
Kepada polisi, pelaku mengaku darah itu digunakan sebagai sesajen bagi jenglot.
"Pendalaman sementara kami, pelaku menggunakan darah itu untuk semacam sesajen yang diberikan pada saat ritual. Jadi dia menggandakan uang, melalui memberi makan ke sesajen atau yang disebut jenglot," kata dia. (Kompas.com)
Viral Emak-emak Lakukan Pungli di Toko, Minta Sumbangan 17 Minimal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Kisah Istichomah dan Tradisi Saparan Warga Kabupaten Semarang: Makan Wajib, Ratusan Tamu Dijamu |
![]() |
---|
Teganya Ibu di Cilacap Biarkan Selingkuhan Menyiksa Balitanya Hingga Tewas |
![]() |
---|
Wanita Berseragam ASN Disperkim Rembang Ditemukan Tewas di Perairan Tasikagung, Dibunuh? |
![]() |
---|
Potret Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter di Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.