Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga 2

Mayoritas Tim Liga 2 Termasuk Persekat Tegal Minta Kompetisi Dilanjutkan Dengan Format Berikut

Manajer Persekat Tegal, Ersal Aburizal, memberikan statemen resmi klub mengenai kompetisi Liga 2 yang dihentikan sesuai hasil rapat komite eksekutif.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
istimewa
Tim Persekat Tegal sedang berlatih pada malam hari di Stadion Trisanja Slawi, Kabupaten Tegal belum lama ini. Lampu yang sudah terpasang dan bisa menyala tersebut, membuat tim kebanggaan Kabupaten Tegal bisa berlatih pada malam hari.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Manajer Persekat Tegal, Ersal Aburizal, memberikan statemen resmi klub mengenai kompetisi Liga 2 yang dihentikan sesuai hasil rapat komite eksekutif (Exco) PSSI.

Ersal menyampaikan beberapa poin respon dan tanggapan, serta usulan mengenai pemberhentian kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023.

Keputusan pemberhentian tersebut, tidak bisa diterima begitu saja, terlebih dijelaskan Ersal, selama lebih dari tiga bulan klub sudah berupaya patuh dan sabar menunggu kepastian kelanjutan kompetisi yang dihentikan sejak 3 Oktober 2022 lalu.

Adapun pemberhentian kompetisi pada 3 Oktober 2022 lalu ini, tertulis dalam surat nomor 584/LIB-KOM/X/2022.

Baca juga: PSCS Cilacap dan 3 Klub Lain Klarifikasi, Dirumorkan Tanda Tangan Agar Liga 2 Dihentikan

Baca juga: Pendukung Setia Persekat Tegal Berharap Kompetisi Liga 2 Bisa Lanjut, Catur: Mungkin Tahun Depan

Baca juga: Presiden PSCS Cilacap Akui Kecewa Kompetisi Liga 2 Musim 2022/2023 Dihentikan

Menanggapi pemberhentian kompetisi Liga 2, klub Persekat Tegal mengeluarkan statemen resmi sehari sebelum pertemuan managers meeting pada Jumat (13/1/2023) kemarin.

"Tanggapan resmi yang kami keluarkan yaitu meminta Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mendengarkan masukan dari seluruh peserta Liga 2. Kemudian bersama-sama membenahi standar keamanan dan infrastruktur sepakbola. Selain itu, kami mengusulkan operator terpisah Liga 2," jelas Ersal, pada tribunjateng.com, Sabtu (14/1/2023).

Dikatakan Ersal, saat berlangsung managers meeting mayoritas klub termasuk Persekat Tegal mengusulkan jika kompetisi tetap dilanjutkan.

Dengan skema kompetisi bubble to bubble seperti halnya Liga 1.

Hal itu, menurut Ersal mendasari peraturan kepolisian (perpol) nomor 10 tahun 2022 yang salah satunya diharuskan stadion home base untuk dilakukan risk assessment.

"Sebelumnya, kami menerima surat dari LIB tentang pemberitahuan kelanjutan kompetisi Liga 2 dengan sistem home and away dengan penonton, dan penjadwalan risk assessment dengan semua biaya ditanggung oleh klub," katanya.

Ersal mengatakan, klub antusias mempersiapkan verifikasi dengan mengusulkan kepada Pemkab Tegal untuk membentuk tim kelompok kerja (pokja) agar bisa percepatan dalam persiapan verifikasi.

Sedangkan asesmen risiko pengamanan yang dilakukan tim Mabes Polri berlangsung selama dua hari, yaitu pada Kamis (5/1/2023) dan Jumat (6/1/2023) lalu. 

Pada pelaksanaannya, turut dihadiri manajemen Persekat, kelompok kerja (pokja) yang melibatkan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Dinas PUPR, RSUD dr Soeselo Slawi, Askab PSSI Tegal, Polres Tegal, dan tentunya tim verifikasi.

Setelah proses verifikasi selesai, penilaian risiko di Stadion Trisanja Slawi memperoleh skor 56,33 persen dengan kategori cukup.

Menurut Ersal, skor tersebut sudah melewati passing grade yang ditentukan yaitu 56 persen.

Mengingat jika nilainya dibawah 56 persen, maka masuk kategori kurang.

"Proses penilaian risiko yang dilakukan tim verifikasi dari Mabes Polri dan Polda Jateng sesuai peratutan kepolisian (Perpol) nomor 10 tahun 2023, tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga. Sedangkan untuk di Stadion Trisanja Slawi sendiri mendapat skor 56,33 persen dengan kategori cukup," ungkap Ersal.

Sebelumnya, CEO Persekat, Haron Bagas Prakosa, merespon santai dan menuturkan tidak masalah (no problem) dengan pemberhentian kompetisi Liga 2

Adapun maksud dari "no problem" disini,  Bagas mengaku sudah ada pemikiran kompetisi diberhentikan, karena dari awal Liga 1 sudah mengeluarkan statemen bahwa tidak akan ada degradasi. 

"Sehingga, jika tidak ada degradasi ya ngapain Liga 2 digelar. Karena dengan begitu, siapapun yang memuncaki di Liga 2 tidak bisa maju untuk promosi di Liga 1. Jadi ya kami dari Persekat responnya no problem, artinya kami hanya bermasalah dengan kontrak pemain," papar Bagas. 

Membahas kontrak pemain Persekat Tegal, Bagas menjelaskan dari manajemen sudah melakukan kontrak sampai akhir Desember 2022 atau kompetisi berakhir.

Mengingat akhir Desember sudah dilewati dan kompetisi juga tidak dilanjutkan, maka semua kewajiban manajemen Persekat Tegal terkait kontrak kepada para pemain sudah selesai. 

Tapi Bagas menuturkan, pihaknya sedang melakukan proses pendekatan kepada pemain Persekat khususnya yang masih muda, berpotensi, dan memiliki loyalitas untuk melanjutkan kontrak sampai musim Liga yang akan datang.

"Jadwal latihan ya tidak ada alias off. Karena fokus kami saat ini memilah pemain yang kira-kira bisa diperpanjang kontraknya, dengan ikatan gaji ya 10 persen selama pertandingan atau Liga belum dilaksanakan. Semisal mau, ya tandatangan kontrak dan tiap bulan dapat 10 persen dari gaji," jelasnya. 

Selain beberapa upaya tersebut, dikatakan Bagas saat ini pihaknya juga sedang fokus mempersiapkan pra kongres biasa dan kongres luar biasa di Jakarta.

Sedangkan kongres luar biasa, rencananya akan berlangsung pada Februari 2023 mendatang. 

"Kedepannya kami fokus untuk mempersiapkan diri. Ya semoga ketua umum PSSI terpilih nantinya bisa lebih memiliki visi maju, dan visi bisnis yang bagus. Sehingga tidak kacau seperti yang kemarin-kemarin. Seperti subsidi selalu telat, subsidi tidak dibayarkan sepenuhnya, dan lain-lain. Mengingat beberapa hal tadi juga cukup menyakitkan untuk kami di grup," ujar Bagas. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved