Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas

Harga Emas Antam Berpotensi Terus Melambung Seiring Tren Kenaikan di Dunia

Harga Emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus melambung dalam beberapa waktu terakhir, dan berpotensi terus menguat akibat sejumlah sentimen

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/M SOFRI KURNIAWAN
Harga Emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus melambung dalam beberapa waktu terakhir, dan berpotensi terus menguat akibat sejumlah sentimen global. 

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga Emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus melambung dalam beberapa waktu terakhir, dan berpotensi terus menguat akibat sejumlah sentimen global.

Di Kota Semarang, harga si kuning Antam pada akhir pekan lalu berada di kisaran Rp 1,052 juta/gram, tepatnya di level Rp 1.052.387/gram. Harga itu naik sekitar Rp 1.000 dari hari sebelumnya yang berada di level Rp 1,051 juta/gram.

Harga pada Jumat (13/1) itu juga tercatat telah mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 dari hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,044 juta/gram. Harga pada Kamis itupun sudah mengalami kenaikan Rp 2.000 dari haris sebelumnya sebesar Rp 1,042 juta/gram.

Lonjakan harga emas Antam itu bersamaan dengan tren kenaikan harga emas dunia, yang berpotensi terus melanjutkan penguatan ke depan. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi, rentang pergerakan harga emas berada di level 1.881,20-1.910,10 dollar AS per ons troi.

Pada Kamis (12/1) pukul 21.00, harga emas berada di sekitar 1.900,70 dollar AS per ons troi. Harga itu merupakan level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Ibrahim mengatakan, data inflasi indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Kamis (12/1) malam sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni di 5,6 persen. Angka ini menunjukkan inflasi AS pada Desember 2022 melandai dari bulan sebelumnya.

Alhasil, The Fed diprediksi dapat mengambil sikap yang less hawkish setelah kenaikan suku bunga yang agresif pada 2022. Pasar bahkan berekspektasi pelonggaran inflasi pada akhirnya akan mendorong The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini.

Skenario inflasi yang rendah akan positif secara luas untuk harga emas batangan. Hal ini menandakan tekanan jangka pendek yang lebih sedikit pada aset yang tidak memberikan imbal hasil dari suku bunga yang tinggi.

"Kekhawatiran terhadap resesi dan estimasi bahwa dollar telah mencapai puncaknya juga membuat para pedagang mencari emas," ucap Ibrahim, dalam risetnya, Kamis (12/1).

Di sisi lain, meski mereda, tingkat inflasi AS masih jauh di atas target tahunan The Fed. Alhasil, suku bunga bisa tetap lebih tinggi yang akan membuat pasar logam di bawah tekanan.

Paling diminati

Meskipun begitu, Analis DCFX Futures, Lukman Leong menilai, emas menjadi komoditas yang paling diminati di 2023. Apalagi, banyak ekspektasi pada kenaikan harga emas.

Pendorong kenaikannya sejalan dengan pembelian oleh bank sentral, terutama China, Rusia, India, dan Turki.

"Permintaan dari China diperkirakan akan naik tinggi tahun ini setelah pembukaan kembali ekonomi," ucapnya.

Ia memprediksi, harga emas pada semester I/2023 dapat mencapai 2.000 dollar AS per ons troi.

Sementara hingga akhir tahun ini, harganya dapat naik lagi ke level 2.100 dollar AS per ons troi.

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) optimistis ancaman global resesi di 2023 tidak akan mempengaruhi penjualan emas produksinya. Malahan, penjualan emas Antam disebut akan lebih agresif dari sebelumnya.

General Manager Logam Mulia Unit Bisnis Antam, Purwanto mengatakan, hal itu dapat terjadi karena penjualan emas tergantung permintaan pasar.

"Jadi, kalau masyarakat merasa nyaman dengan nilainya emas, saya rasa penjualan akan mengikuti grafik atau skematik penjualannya. Seperti itulah antusias masyarakat," ucapnya, baru-baru ini.

Menurut dia, penjualan emas Antam pada 2022 melebihi target. Penjualan yang ditargetkan sebesar 27 ton, mampu melewati hingga 33,8 ton.

"Artinya, serapan pasar atau antusias masyarakat menyimpan emas sangat luar biasa," jelasnya.

Purwanto meyakini, penjualan emas Antam di tahun-tahun mendatang akan selalu bertambah, karena masyarakat sudah mulai paham akan instrumen investasi seperti emas.

Menurut dia, emas merupakan safe-haven atau pelindung nilai dari harta yang disimpan oleh masyarakat secara pribadi. "Masyarakat mulai melek dengan emas. Artinya, emas bisa dijadikan sarang penyimpanan investasi yang notabene antiinflasi," ucapnya. (idy/Kontan/Nur Qolbi/tribun jateng cetak)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved