Wonosobo Hebat

Gempa Tektonik di Kawah Sileri Masih Tinggi, Begini Update Pantauan Petugas Pos PGA Dieng Hari ini

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
Kalakhar BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Trie sedang ikut memantau aktivitas Gunung Api Dieng di Pos PGA Dieng, Senin (16/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Aktivitas Gunung Api Dieng belum ada tanda-tanda penurunan level pasca PVMBG menaikkan status level II (waspada). 

Menurut Surip, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, hingga Senin (16/1/2023) berdasarkan titik pemantauan di Kawah Sileri dan Kawah Timbang masih adanya gempa serta pengumpulan gas CO2. 

"Sebelumnya kami mengacu pada data pengamatan, baik visual maupun data fisik yang kami dapat di lapangan."

"Untuk Kawah Sileri itu gempanya masih tinggi karena masih terjadi gempa-gempa tektonik yang ada di sekitarnya," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (16/1/2023). 

Selain itu di Kawah Timbang masih terjadi pengumpulan-pengumpulan gas CO2 yang cukup signifikan. 

Baca juga: Puncak HAB ke-77 di Wonosobo Dimeriahkan dengan Jalan Sehat Toleransi Agama

"Di Kawah Timbang masih terjadi pengumpulan-pengumpulan gas CO2 yang agak naik secara signifikan."

"Kami tadi setelah melakukan pengukuran betul-betul gasnya trendnya naik dibandingkan hari sebelumnya," ucapnya. 

Sementara itu untuk Kawah Sikendang menunjukan data yang masih normal dibandingkan Kawah Sileri dan Kawah Timbang. 

"Di Kawah Sikendang sudah terpasang sensor CO2."

"Sekarang hasilnya masih stabil."

"Dilihat dari datanya masih normal, tetapi kewaspadaan perlu ditingkatkan terkait aktivitas kawah dan lain-lain."

"Tapi secara umum kawah di Telaga Warna dan kawah-kawah yang lain selain Kawah Sileri dan Kawah Timbang kami kira masih aman," ujarnya. 

Pemantauan aktivitas Gunung Api Dieng terus dilakukan selama 24 jam, termasuk 10 kawah yang berada di wilayah Dieng. 

"Kita selaku Pengamat Gunung Api hanya mengumpulkan data di lapangan untuk dilaporkan ke pusat sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan status," imbuhnya. 

Peta Rekomendasi Gunung Api Dieng Provinsi Jawa Tengah Level II (Waspada).
Peta Rekomendasi Gunung Api Dieng Provinsi Jawa Tengah Level II (Waspada). (Foto Dok. PVMBG)

Baca juga: Dieng Berstatus Waspada, BPBD Wonosobo: Kami Imbau Pengunjung Kawah Sikendang Tetap Berhati-hati

Wisatawan Diminta Berhati-hati

Naiknya status gunung api Dieng dari level I (normal) ke level II (Waspada), pemantauan terus dilakukan untuk melihat perkembangannya.

BPBD Kabupaten Wonosobo melakukan pemantauan di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, Senin (16/1/2023).

Kalakhar BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Trie menyampaikan, saat ini masih ada gempa berskala kecil di dataran tinggi Dieng. 

"Masih ada gempa-gempa kecil di dataran tinggi Dieng, dengan skala yang kecil bahkan ada yang tidak dirasakan warga yang berada di sekitar," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (16/1/2023).

Ada beberapa titik pantauan di Pos Pengamatan Gunung Api (Pos PGA) Dieng, yakni Kawah Sileri, Kawah Timbang, dan Kawah Sikendang. 

"Untuk Kawah Sileri dan Kawah Timbang ini masuk di Kabupaten Banjarnegara."

"Untuk Kabupaten Wonosobo, kami memiliki Kawah Sikendang yang berada di Telaga Warna," jelasnya. 

Baca juga: Pabrik Kayu CV Camal Putra Wonosobo Terbakar, Titik Awal Api di Ruang Oven

Hasil pemantauan, status dari Dataran Tinggi Dieng saat ini statusnya masih waspada atau level II.

Artinya belum ada penurunan level.

"Belum ada penurunan level karena setiap hari masih ada letupan-letupan dan gerakan-gerakan di Dataran Tinggi Dieng," tambahnya. 

Sementara itu, di Kawah Sikendang dari pemantauan dan secara grafik masih dalam keadaan normal atau dalam artian tenang.

"Untuk itu kami tetap mengimbau kepada masyarakat juga wisatawan, tetap berhati-hati dan waspada."

"Prinsip untuk Dataran Tinggi Dieng aman dikunjungi wisatawan, namun tetap berhati-hati dan waspada."

"Hal ini mengingat bencana akan datang tanpa memberi tahu dahulu," imbuhnya. (*)

Baca juga: Kata Data Pengadilan Agama Semarang: Rata-rata Cerai Talak Karena Istri Enggan Diatur Suami

Baca juga: Tuntut Masa Jabatan 9 Tahun, Kades di Kudus: Karena Mahalnya Ongkos Nyalon

Baca juga: 68 Motor Berknalpot Brong Disita, Pengendara Didenda Tilang, Hasil Razia di Tawangmangu Karanganyar

Baca juga: 3 Pekan Awal Tahun Ini Sudah Ada 11 Kasus DBD di Karanganyar, DKK: Tersebar di 7 Kecamatan