Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Panen Raya Jambu Kristal Tembus 2 Kuintal Per Minggu di Kebun Buah Agro Cepoko Semarang

Panen raya jambu kristal mencapai 2 kuintal per minggu di kebun buah Wisata Agro Cepoko, Kota Semarang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Petani jambu kristal di kebun buah Wisata Agro Cepoko tampak sedang menimbang jambu kristal dagangannya, beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, dia menyebutkan, untuk harga petik sendiri, harga jambu kristal tetap dibanderol Rp 15 ribu per kilogram.

"Kalau petik buah langsung tetap Rp 15 ribu per kilogram, karena masih di pohon, konsumen berhak memilih dan juga jaga-jaga saat memetik. Kadang konsumen tidak tahu matang atau tidak, tapi sampai depan (lokasi timbang) masih dipilih lagi," ujarnya.

Baca juga: Agrowisata Bumdes Wringin Sejahtera Ide Aiptu Mulyono, Hari Libur Terjual 2 Kuintal Jambu Kristal

Yani di sisi itu mengatakan, saat musim panen seperti ini pengunjung mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.

Terutama saat akhir pekan, menurut dia, pengunjung kebun melonjak.

"Sekarang lumayan, apalagi saat weekend. Di sini konsumen juga banyak, mulai banyak yang tahu pas musimnya panen raya," kata dia.

"Tapi hanya kadang (mereka) cuma refreshing. Beli buahnya agak kurang. Tapi mereka yang sudah terbiasa ke sini waktu panen, mereka kesini beli langsung petik buah karena fresh dan manis," terangnya.

Namun, dia juga tidak memungkiri bahwa pengunjung awal tahun ini belum meningkat signifikan dari penurunan yang terjadi sejak pandemi Covid-19 lalu.

Menurut dia, belum pulihnya pengunjung di Agro Cepoko sendiri juga turut mempengaruhi penjualan jambu di kebun itu.

"Saat ini pengunjung/konsumen kebanyakan masih dalam kota saja," jelasnya.

Baca juga: Anggota Polisi di Tegal Bantu Ekonomi Warga dan Sumbang Kas Desa dengan Menanam Jambu Kristal

"Kalau dulu (sebelum pandemi) luar kota banyak, kadang ada dari Jepara, Kudus, bahkan luar Jawa. Sekarang agak menurun setelah pandemi," ujar dia.

"Sekarang masih sekitar 80 persen (pulih dari pandemi). Ketika panen seperti saat ini, (sebelum pandemi) bisa 800 kilogram sampai 1.000 kilogram," katanya.

"Cuma ini nanti kalau sampai terlambat pemetikan panen, ya kemungkinan besar (menurun). Kan buah itu kalau waktunya dipanen tapi tidak dipanen, akhirnya busuk di pohon," ungkapnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved