Berita Ungaran
Video Meriahnya Perayaan Imlek 2023 di SD Pangudi Luhur Ambarawa
SD Pangudi Luhur Ambarawa gelar pentas seni dan budaya untuk merayakan Imlek 2023.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Tim Video Editor
Berikut Video Meriahnya Perayaan Imlek 2023 di SD Pangudi Luhur Ambarawa
TRIBUNJATENG.COM, KABUPATEN SEMARANG - Sekolah Dasar (SD) Pangudi Luhur Ambarawa, Kabupaten Semarang menggelar pentas seni dan budaya untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2023 (2574 Kongzili), Selasa (24/1/2023).
Dalam acara yang berlokasi di halaman sekolah itu, terdapat peragaan busana (fashion show) bertema Imlek, pertunjukan tari, barongsai dan lain sebagainya.
Para peserta yang menampilkan kebolehannya tak hanya dari murid sekolah dasar tersebut.
Satu di antaranya yaitu penampil atau pemain barongsai yang berasal dari Yayasan Genta Suci.
Saat penampilan barongsai, anak-anak di sana dengan antusias menonton serta memberikan sorak sorai gembira.
Sejumlah atraksi barongsai dipertontonkan, seperti berdiri, menari, dan berputar-putar sambil berinteraksi dengan penonton yang kebanyakan anak-anak.
Ketika barongsai menghampiri para anak-anak, anak-anak tersebut langsung mengerumuninya.
Sebagian besar memberikan angpao, sedangkan sebagian lain memegang dan mengelus-elus tubuh barongsai itu.
Kepala SD Pangudi Luhur Ambarawa, Caesilia Adven Marginingrum mengatakan, acara itu diikuti sebanyak 372 orang murid termasuk karyawan, guru serta sekitar 200 orangtua murid.
Selain merayakan Tahun Baru Imlek 2023, Caesilia menyampaikan bahwa tujuan lain digelarnya acara itu untuk mengajarkan toleransi dan sikap menghargai antar etnis dan umat beragama.
“Kami ingin mengajak anak-anak, baik etnis Tionghoa maupun lainnya untuk saling menghargai dan memberikan kesempatan mereka merayakannya bersama-sama,” katanya kepada Tribunjateng.com.
Selain pertunjukan seni, pihak sekolah juga menggandeng warga Ngampin untuk membuat dan memasak serabi khas Ngampin.
Hal yang berbeda, kue serabi tersebut diberi taburan kue keranjang.
“Kue serabi dengan topping kue keranjang menggambarkan dari penggabungan dua budaya dan makanan khas, yaitu dari Jawa dan Tionghoa,” pungkas Caesilia. (*)
Sering Kebanjiran Sejak 1978, Hartoko Harap Pembongkaran Jembatan Kaligung Jadi Solusi |
![]() |
---|
Jeritan Orang Tua di Balik Atap Roboh SDN Kawengen 02 Semarang, Anak Lelah dan Ngaji Terlantar |
![]() |
---|
Atap Sekolah Ambrol, SDN Kawengen 02 Semarang Terpaksa Terapkan KBM Dalam 2 Sif |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Pembunuhan Berencana di Karaoke Semarang: Berawal Dari Dendam Masa Lalu |
![]() |
---|
Rezeki Merah Putih: Kisah Pedagang Bendera Musiman Sambut Agustusan di Ungaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.