Berita Klaten
Sekarang Sudah Sunat Belum? Ini Jawaban Agus Pria Klaten yang 25 Tahun Lalu Kabur Takut Disunat
Agus kabur saat masih duduk di kelas 2 SD karena takut bakal disunat. Lantas sekarang Agus sudah sunat belum?
TRIBUNJATENG.COM - Agus yang kabur dari rumahnya di Polanharjo, Klaten 25 tahun lalu akhirnya ditemukan.
Agus kabur saat masih duduk di kelas 2 SD karena takut bakal disunat.
Lantas sekarang Agus sudah sunat belum?
Itulah pertanyaan yang antara lain diajukan untuk memastikan bahwa ia memang betul Agus yang hilan 25 tahun lalu.

Agus yang selalu membuat ibunya menangis tengah malam karena terkenang keberaaanya.
Dan ternyata, itu memang betul Agus.
Baca juga: Mau Diajak Piknik, Jadi Alasan Pria Takut Disunat Mau Pulang Ke Rumah Setelah Kabur Selama 25 Tahun
Baca juga: Tangan Nenek Penjual Kerupuk sampai Patah Melawan 3 Perampok yang Rampas Gelang dan Kalung Emasnya
Terkuak , selama 25 tahun tanpa orangtua usai kabur dari rumah lantaran takut disunat Agus berada di Bantul, Yogyakarta.
Amini (67), ibu kandung Agus tak bisa menahan tangisnya saat sosok anak bungsunya tersebut akhirnya kembali.
Pulang ke rumah, Agus kini bukanlah pria kecil lagi seperti saat terakhir Amini melihatnya.
Agus kini sudah menjadi pria dewasa berusia 35 tahun.
Hilangnya Agus sampai bertahun-tahun sempat dikira warga di sekitar rumahnya sudah meninggal dunia.
Namun Amini teguh dan yakin, anak terakhirnya itu masih hidup.
Setelah pulangnya Agus, terkuak juga kehidupannya selama 25 tahun tanpa orangtua.
Agus rupanya tinggal di Pasar Kepek Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kemudian Keluarga tidak tahu kalau Agus sejak meninggalkan rumah tersebut setiap harinya tinggal di Pasar Kepek Timbulhajo Bantul.
Amini menceritakan, anaknya mau diajak pulang ke rumah setelah dibujuk oleh orang yang merawat Agus di pasar untuk diajak piknik.
"Kemarin mau diajak piknik. Terus anak saya mau pulang."
"Kemarin sampai rumah pukul 15.30 WIB," ungkap Amini ditemui di rumahnya, Kamis (26/1/2023).
Selama tinggal di Pasar Kepek, kata Amini, Agus selalu menyebut namanya dan kakak tertua Damar.
"Rasanya senang sekali anaknya ketemu (pulang). Sudah 25 tahun tidak ketemu."
Yang mencari sampai ke sana kemari. Setiap hari memikirkan terus."
"Perasaan saya itu anak saya masih (hidup). Banyak warga menganggap sudah tidak ada (meninggal)."
"Batin saya mengatakan anak saya masih hidup," ucap Amini.
Saat pulang ke rumah Agus diantar oleh orang-orang yang merawatnya di pasar.
Amini masih ingat betul Agus pergi dari rumah tanpa pamit karena takut disunat.
Padahal, permintaan Amini agar Agus disunat itu tidak hanya sekali diucapkan.
Sudah berkali-kali Amini meminta Agus mau disunat.
Lantaran takut disunat, Agus mencari kesempatan untuk pergi dari rumah.
Agus pergi meninggalkan rumah ketika Amini sedang menanam melon di sawah.
Mendengar Agus pergi dari rumah dari tetangga, Amini yang sedang di sawah pun bergegas pulang mencari keberadaan Agus.
Hingga bertahun-tahun Amini mencari keberadaan Agus di berbagai tempat di Yogyakarta, Solo, Boyolali dan wilayah Klaten tidak berhasil menemukan Agus.
Sampai akhirnya Amini putus asa dan pasrah.
"Setiap hari, setiap tengah malam bangun tidur saya menangis teringat anak saya."
"Mau bagaimana pun juga namanya anak pergi tetap ingin mencari," ungkap Amini.
Keluarga akhirnya menemukan titik terang keberadaan Agus.
Anak pertama Amini, Damar mendengar ada orang yang mengetahui keberadaan Agus.
Amini pun meminta agar orang dianggap anaknya yang sudah lama pergi untuk difoto.
Menurut Amini ada tanda khusus dalam diri Agus.
Kepala Agus terdapat tanda berupa bekas luka jatuh.
Kemudian di kakinya ada bekas luka saat tersandung tong.
Kepala Mujahit Jaryanto mengatakan, selama 25 tahun Agus dirawat oleh para pedagang Pasar Kepek.
Setiap hari pedagang memberikan makan kepada Agus.
Bahkan, ketika Agus dibawa pulang ke rumahnya Klaten, para pedagang ikut mengantar.
"Kemarin ada tiga mobil yang mengantar (Agus) ke sini."
"Ada sekitar 20 orang dan di sini juga tangis-tangis haru karena memang merasa kehilangan."
"Dan Mas Agus sendiri ketika mau ditinggal sama Mbak Sinyo (yang merawat Agus) pamitannya cukup lama."
"Karena mau ditinggal Mas Agusnya tidak boleh. Akhirnya sedikit-sedikit bisa ditinggal Mas Agusnya," ungkap Mujahit.
Mujahit juga mengatakan, untuk memastikan bahwa pria yang tinggal di Pasar Kepek itu adalah Agus putra Amini, ada salah satu orang yang waktu kecil suka memandikan menanyakan kepada Agus apakah sudah disunat.
Setelah ditanyakan benar bahwa Agus sampai sekarang belum disunat. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 25 Tahun Agus Hidup di Pasar Usai Kabur Karena Takut Disunat, Sehari-hari Diberi Makan Pedagang
Rumah di Wonosari Klaten Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Lupa Matikan Kompor |
![]() |
---|
Pria Klaten Bawa Motor Hasil Curian ke Mertua, Ngakunya Baru Beli |
![]() |
---|
Pengakuan Buruh di Klaten Nekat Curi Honda Beat: Pengin Punya Motor Pokoknya |
![]() |
---|
Baru Kenal lewat Telegram, Pria Jogja Rampas iPhone Siswi SMA di Klaten |
![]() |
---|
Pemuda Klaten Mendekap Masa Depan: Agur dan Misi Bebaskan Manusia dari Paranoia Teknologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.