Minyakita Langka, Pemerintah Pacu Suplai Minyak Goreng
suplai minyak goreng kemasan dan curah akan dinaikkan sebesar 50 persen menjadi 450 ribu ton/bulan selama 3 bulan ke depan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana meningkatkan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah mulai bulan depan.
Hal itu antara lain terkait dengan kelangkaan minyak goreng kemasan sederhana program pemerintah dengan merek Minyakita yang banyak dikeluhkan di berbagai daerah di Indonesia.
Melansir laman infopublik.id, suplai minyak goreng kemasan dan curah akan dinaikkan sebesar 50 persen menjadi 450 ribu ton/bulan selama 3 bulan ke depan.
Kebijakan itu akan resmi diberlakukan, terhitung mulai Februari hingga April 2023. “Terjadi peningkatan sebesar 50 persen dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300 ribu ton per bulan,” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Menurut dia, alasan penerapan kebijakan tersebut adalah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat selama Ramadan yang jatuh pada Maret 2023.
Terkait dengan hal itu, Zulhas, sapannya, menyatakan, produsen minyak goreng juga menyatakan komitmennya dalam meningkatkan pasokan DMO minyak goreng di dalam negeri. Realisasi hal itu akan dilakukan pada setiap hari Jumat, pada setiap pekan.
“Para pelaku usaha akan melaporkan realisasi di hari Jumat setiap minggunya, dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing, agar HET diimplementasikan dengan baik,” jelas Zulhas.
Ia juga akan memastikan kecukupan suplai minyak goreng ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia. “Kami akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai HET dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
"Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian minyak goreng, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” sambungnya. (Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie)