Soal Perjanjian Politik dengan Prabowo, Anies Seperti Kacang Lupa Kulitnya
Jika itu memang ada perjanjian, maka Anies Baswedan bisa disebut ingkar janji pada Prabowo, atau kacang lupa kulitnya
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Analis politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai, apabila yang diungkap oleh Sandiaga Uno benar, terkait dengan adanya perjanjian politik antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dapat dikatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingkari janji.
"Jika itu memang ada perjanjian, maka Anies Baswedan bisa disebut ingkar janji pada Prabowo, atau kacang lupa kulitnya," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (31/1).
Menurut dia, Anies pun terlihat sebenarnya mengetahui perjanjian yang dia sepakati itu. Hal itu terlihat dari pernyataan Anies selama ini yang selalu bilang tidak akan melawan promotornya Prabowo dalam kontestasi politik.
"Mungkin bisa dikatakan Anies lupa bahwa Prabowo orang yang telah menjadi promotornya dalam Pilgub DKI Jakarta, yang berjasa besar mengantarkan menjadi gubernur," katanya.
Arif menuturkan, Anies pun perlu hati-hati dengan dengan diungkapnya perjanjian itu oleh Sandiaga. Sebab, publik bisa jadi akan melihatnya negatif.
"Ini tentu akan menimbulkan persepsi negatif, bahwa Anies adalah orang yang ambisius mengejar kekuasaan," ujarnya.
Seperti diketahui, di tengah langkah memuluskan jalan menuju kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024, bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan, tersandung isu perjanjian politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Perjanjian politik itu disebut-sebut terjadi ketika Anies akan maju pilkada DKI Jakarta 2017, di mana saat itu ia diusung Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Gerindra. Perjanjian tersebut kabarnya berisi kesepakatan antara Prabowo Subianto dan Anies soal pilpres.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut tidak akan maju sebagai capres apabila Prabowo ikut dalam kontestasi pilpres. Keberadaan perjanjian tersebut diungkap oleh Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, pekan lalu.
Dalam kunjungannya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/1), Anies memilih tidak menjawab mengenai perjanjian tersebut ketika ditanya wartawan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin.
Saat itu, Anies baru selesai menemui warga di Kota Bima. Saat ditanya soal perjanjian dengan Prabowo, Anies yang mengenakan baju tenun Bima, hanya menebar senyuman.
Ia kemudian justru melayani pengunjung di bandara yang ingin berfoto bersama. Setelah itu, Anies tetap tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan perjanjian tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itupun memilih menjawab pertanyaan lain yang dilempar lagi oleh wartawan lain. (Tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.