Berita Nasional
Korban Pembunuhan Berantai di Bekasi Tidak Dikubur seperti di Cianjur, Duloh Ungkap Penyebabnya
Para korban pembunuhan berantai Wowon Cs di Bekasi tidak dikubur, dibiarkan begitu saja di dalam kontrakan. Ini Penyebabnya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Para korban pembunuhan berantai Wowon Cs di Bekasi tidak dikubur, dibiarkan begitu saja di dalam kontrakan.
Solihin alias Duloh, sang eksekutor pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi, mengungkapkan alasannya.
Kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023), Duloh mengaku, awalnya ia hendak mengubur satu keluarga di Bekasi itu di dalam lubang yang sudah dibuatnya di belakang kontrakan tersebut.
Baca juga: Terungkap Alasan Wowon Tega Bunuh Anak Kandung yang Masih Balita, Minta Duloh Eksekusi
Namun, saat pembunuhan hendak dilaksanakan dengan cara diracun dalam kopi hitam, terjadi sebuah peristiwa tidak terduga yang membuat ia menjadi panik hingga melarikan diri.
"Saya panik karena (setelah diracun), anak-anak dua orang sama ibunya itu berteriak.

Teriak Allahuakbar, Allahuakbar lama sekali," ujar Duloh.
Ibu dan anak nahas itu berteriak demikian dalam kondisi lemas dan tergeletak di lantai kontrakan.
Karena takut teriakan mereka didengar tetangga, Duloh kemudian mencekik dua di antara tiga korban sasarannya.
Tetapi, upaya mencekik itu pun juga gagal lantaran Duloh sudah kadung panik.
"Sebentar saja (mencekiknya) karena tangan saya kepeleset gitu ya.
Jadi ada bekas kuku (di leher korban). Agak meleset," ujar Duloh.
Ia pun akhirnya memilih melarikan diri agar tak ketahuan tetangga.
Alhasil, para korban dibiarkan begitu saja tergeletak di dalam kontrakannya dan tidak jadi dikuburkan di dalam lubang yang sudah ia buat.
Diketahui, orang-orang yang diracun di Bekasi adalah Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, Muhammad Riswandi, Dede Solehudin dan seorang anak bocah berinisial NR.
Dari kelimanya, Maimunah, Ridwan dan Riswandi meninggal dunia.
Sementara, NR dan Dede Solehudin selamat meski sempat dirawat intensif akibat keracunan.
Belakangan, Dede rupanya juga turut serta dalam sederet tindak kriminal yang dilakukan oleh Duloh dan Wowon Erawan.
Dede ikut meminum sedikit kopi beracun untuk menghapus jejak.
Maimunah sendiri adalah istri ketiga dari rekan kriminal Duloh bernama Wowon Erawan.
Adapun, Ridwan dan Riswandi merupakan anak kandung Maimunah dari suaminya yang pertama.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Penyidik Polda Metro Jaya masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku lain.
Posko aduan dibuka penyidik di Cianjur untuk menjaring para terduga korban penipuan atau bahkan pembunuhan berantai Wowon dkk. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Duloh: Setelah Diracun, Sekeluarga di Bekasi Teriak Allahuakbar, Allahuakbar..."
Baca juga: Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs, TKW Hana Lapor Polisi dan Berharap Uang Rp100 Juta Kembali
Kemenham Jateng Tingkatkan Kapasitas HAM untuk Pedagang Kaki Lima dan Juru Parkir di Semarang |
![]() |
---|
Komjen Fadil Imran Dicopot dari Jabatan Kabaharkam, Kakaknya Langsung Diperiksa KPK |
![]() |
---|
Amarah Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan, Anaknya Tewas Dianiaya Senior: Sumpah! Saya Taruhkan Nyawa |
![]() |
---|
OTT Kasus Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Tangkap 8 Orang |
![]() |
---|
Kapolri Tegaskan Siap Berantas Judi Online, Polisi DIY Justru Tangkap 5 Orang yang Rugikan Bandar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.