Berita Jateng
Tahun 2023 UPT BP2MI Jawa Tengah Target Memberangkatkan 12 Ribu PMI
UPT BP2MI Semarang wilayah Jawa Tengah menargetkan di tahun 2023 ini dapat memberangkatkan 12 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - UPT BP2MI Semarang wilayah Jawa Tengah menargetkan di tahun 2023 ini dapat memberangkatkan 12 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Rencana tersebut optimis mampu tercapai seiring dengan mulai membaiknya pandemi Covid-19 dan pelonggaran yang diberikan negara tujuan.
Kepala UPT BP2MI Semarang, Pujiono mengungkapkan sepanjang 2022 kemarin realisasi PMI asal Jawa Tengah yang berangkat untuk bekerja di luar negeri mencapai 14.120 orang. Angka tersebut melebihi dari target 10 ribu.
"Tahun ini (2023) target kami naik dari tahun lalu 10 ribu orang menjadi 12 ribu PMI," kata Pujiono konferensi pers Resolusi kegiatan BP3MI Jawa Tengah Tahun 2023 dan capaian kinerja tahun 2022 di kantornya, Jumat (3/2).
Jawa Tengah menempati urutan ketiga sebagai provinsi penyumbang PMI terbanyak di Indonesia. Kantung-kantung pekerja migran tersebar di berbagai daerah antara lain Cilacap, Kendal, Grobogan, hingga Pati.
Pujiono menambahkan, pihaknya terus berupa menekan PMI non prosedural. Pada tahun 2022 kemarin telah melakukan kerjasama penandatanganan nota kesepakatan dengan 13 pemerintah Kabupaten/Kota dan Lembaga pendidikan kampus di Jawa Tengah.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri maka perlu melakukan kerjasama sinergi. Kampus juga penting karena menjadi alternatif membangun penyebaran informasi ke masyarakat untuk mencegah PMI non prosedural," katanya.
Sepanjang Januari - Desember 2022 UPT BP2MI Semarang wilayah Jawa Tengah telah memfasilitasi pemulangan PMI. Total ada 542 orang yang dipulangkan karena masuk kategori PMI terkendala, sisanya 51 PMI dipulangkan karena sakit dan 87 disebabkan meninggal dunia.
"Pelayanan perlindungan juga menjadi konsen kami yang penting. Sebab semua warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri wajib dilindungi pemerintah," imbuhnya.
Layanan lain juga diberikan oleh UPT BP2MI Semarang wilayah Jawa Tengah seperti menyediakan lounge khusus PMI di Bandara Ahmad Yani Semarang serta memberikan jalur fast track agar mereka tidak perlu antri ketika menunggu pesawat.
Ia berharap bandara Ahmad Yani Semarang dapat segera membuka penerbangan internasional. Sebab hal itu cukup menjadi kendala, sejauh ini cukup banyak warga Jawa Tengah yang mendaftar sebagai PMI dan berangkat justru dari provinsi lain karena tidak adanya fasilitas itu.
Hingga saat ini sudah ada 77 negara yang membuka PMI. Korea menjadi tujuan favorit disusul daerah lain seperti Taiwan, Hongkong dan Singapura.
Pujiono menambahkan, di tahun 2023 ini pihaknya bertekad untuk terus meningkatkan performa. Memberikan pelayanan prima kepada calon PMI, mulai dari berangkat hingga kepulangan. Selain itu juga menekan angka PMI non prosedural dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah maupun lembaga seperti kampus.
"Diharapkan setelah PMI pulang dapat mengembangkan usaha di Indonesia dengan memanfaatkan potensi daerah," pungkasnya. (*)
Baca juga: Doa Bulan Rajab dan Syaban Jelang Puasa Ramadhan 2023 1444 H
Baca juga: Not Pianika Aku Milikmu Malam Ini Tapi Nanti Bila Ku Pergi Pongki Barata
Baca juga: Serangan Kera Ekor Panjang Resahkan Warga di Bulu Sukoharjo, Perlu Solusi Jangka Panjang
Baca juga: Astaga! Duloh Mengajak Berhubungan Badan Dulu Sebelum Bunuh Mertua Wowon, Lalu Dicekik Setengah Jam
BREAKING NEWS: Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Laut Selatan Jawa 2 Hari ke Depan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Eudia Isabelle Wakil Jateng di Ajang Puteri Indonesia 2023, Minta Doa Restu Ganjar |
![]() |
---|
PT Paragon Technology and Innovation Launching Komunitas Crystallure Ladies di Kota Semarang |
![]() |
---|
Siap-Siap, 4 Kota di Jawa Tengah Ini Akan Dilakukan Uji Coba Pencocokan Data dan Transaksi LPG 3 Kg |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini Tembus di Atas Rp 1,1 Juta, Ini Daftar Lengkapnya |
![]() |
---|