Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Modal Pistol Mainan, Komplotan Palembang Satroni Rumah Mewah Semarang

Komplotan maling Palembang memiliki trik khusus dalam beraksi menyasar rumah mewah.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG/ Iwan Arifianto.
Komplotan maling lintas provinsi asal Palembang telah mencuri di tiga rumah mewah Semarang, hasilnya mereka kantongi hampir setengah miliar, di Kota Semarang, Jumat (3/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komplotan maling Palembang memang memiliki trik khusus dalam beraksi menyasar rumah mewah.

Tiga aksi mereka di kota Semarang hanya bermodal pengamatan di lokasi dengan membawa linggis dan senjata pistol mainan.

Mereka sebelum beraksi terlebih dahulu kondisi rumah dengan mengetes bel rumah atau mengetuk pintu. 

Semisal tak ada respon baru mereka mencongkel pintu atau jendela untuk akses masuk.

"Sasaran acak aja, penting rumah mewah biar bisa diambil barang-barang berharganya," ucap pentolan komplotan Palembang, Andriansyah (44), di kantor Polrestabes Semarang, Jumat (3/2/2023). 

Mereka setiap kali beraksi terlebih dahulu mensurvei lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

Selepas menemukan sasaran, mereka lalu mengabari anggota lainnya yang bertugas membawa mobil rental.

"Ya pakai senjata mainan tapi belum kepakai karena memang sasaran rumah kosong," jelasnya.

Ia mengaku, kenal dengan tiga orang pelaku lainnya saat berada di Palembang.

Mereka bertemu di sana lantaran ada pertemanan  dari seorang pelaku Hendra.

Selepas pertemuan itu, mereka sepakat melakukan kejahatan di Jawa.

"Saya berangkat dari Palembang ketemu temen-temen di Jakarta, habis itu pergi ke Surabaya sebelum Semarang."

"Saya pernah di penjara di LP Tangerang Kasus pencurian tahun 2014," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, komplotan maling Palembang berhasil menyatroni tiga rumah mewah di kota Semarang.

Komplotan yang berjumlah empat orang itu memang dikenal sebagai spesialis maling yang menyasar rumah mewah.

Tiga kali beraksi, mereka berhasil kantongi keuntungan sejumlah uang dan barang yang ditaksir senilai Rp415 juta.

"Tak hanya beraksi di kota Semarang, komplotan ini melakukan hal serupa di Surabaya dan Surakarta, di dua tempat terakhir masih kami kembangkan lagi," terang Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan
saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang,
Jumat (3/2/2023).

Para pelaku masing-masing bernama Trio Aprilianto (42) warga Bekasi Timur.

Andriansyah (44) warga Ulu, Seberang Ulur, Kota Palembang.

Hendra Putra (37) warga Grogol, Petambunan, Jakarta Barat.

Mahesa (48) warga Pejuang, Medan Satria, Bekasi.

Mereka berempat merencanakan aksinya saat bertemu di Palembang.

"Mereka semua residivis kasus penipuan, pencurian, dan penadah," ujar Donny.

Mereka selepas matang merencanakan aksi kejahatan lalu pergi ke Surabaya.

Namun di kota pahlawan itu mereka mengaku tidak mendapatkan hasil.

Begitupun saat mereka menyambangi kota Surakarta.

Komplotan itu lalu bertolak ke Semarang menyasar tiga rumah yang berada di Delta Mas, Kuningan, Semarang Utara, pada 12 September 2022.

Suskes di lokasi pertama, mereka lalu menyatroni dua rumah sekaligus pada 10 Desember 2022 yakni di Bukit Unggul, Bendan Ngisor, dan Raja Basa, Gajahmungkur.

Dua lokasi terakhir berada di Kecamatan Gajahmungkur.

"Modusnya ketuk pintu dulu misal tidak ada respon baru mereka masuk dengan cara mencongkel," tuturnya.

Namun di lokasi terakhir di Bukit Unggul, para pelaku sempat bertemu dengan tiga orang asisten rumah tangga (ART) di rumah tersebut.

Tiga orang ART itu lantas dikelabui oleh para pelaku dengan mengaku saudara dari pemilik rumah.

Mereka menyampaikan hendak memeriksa kerusakan pada tandon di atas rumah.

Para ART diajak ke atas rumah lalu mereka disekap dalam satu ruangan di atas rumah tersebut.

Dari tiga lokasi, para pelaku berhasil membawa  uang tunai pecahan dolar dan rupiah, perhiasan, barang mewah seperti parfum mahal.

"Total kerugian dari tiga lokasi sekira Rp415 juta. Barang bukti banyak yang sudah dijual di Jakarta," terangnya.

Polisi butuh waktu sebulan lebih untuk menangkap komplotan itu.

Mereka berhasil ditangkap di hotel Horison Inn Alaska di Randusari, Semarang Selatan pada 28 Januari 2023.

Diduga mereka hendak beraksi kembali sebelum diringkus polisi.

Dua otak komplotan itu, Andriansyah dan Trio Aprilianto sempat dihadiahi timah panas polisi lantaran  melawan petugas saat hendak ditangkap.

"Kami temukan pula barang bukti berupa alat yang digunakan mencuri seperti pistol mainan, linggis dan sedikit sisa hasil pencurian di hotel tersebut,"  ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved