Berita Semarang
BPS: Perekonomian Jateng Tahun 2022 Tumbuh 5,31 Persen
Perekonomian Jawa Tengah pada 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Adhi Wiriana mengatakan, angka ini cukup menggembirakan dan lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,33 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di triwulan IV/2022 secara c-to-c kumulatif, artinya di triwulan I sampai triwulan IV terjadi kenaikan 5,31 persen atau sama dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional dan sama dengan pertumbuhan c-to-c pulau Jawa.
Artinya pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah merupakan angka relatif cukup sakti karena bisa sama dengan angka nasional dan Jawa, walaupun posisi ini relatif lebih rendah daripada (tiga) provinsi lain yaitu DKI Jakarta, Jatim, dan Jabar. Pertumbuhan ekonomi kita cukup membanggakan," kata Adhi Wiriana dalam konferensi pers secara hybrid, Senin (6/2/2023).
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan IV tahun 2022 secara y-on-y sendiri tercatat sebesar 5,24 persen. Adapun secara q-to-q sebesar 0,63 persen.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah diawali dengan sejumlah fenomena ekonomi.
Di antaranya, dari survei Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada kuartal IV/2022 menunjukkan fase ekspansi yakni 50,06, walaupun angka itu tercatat lebih rendah dari kuartal III 2022 yang sebesar 53,71 persen.
Kemudian Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah pada kuartal IV tercatat mengalami peningkatan sebesar 0,81 persen dibandingkan kuartal III 2022 dan meningkat 3,92 persen dibandingkan kuartal IV 2021.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) gabungan hotel dan non bintang di Jateng meningkat yakni selama bulan Oktober-November (estimasi Desember) sebesar 9,35 persen; serta jumlah penumpang berbagai moda transportasi juga tercatat masih mengalami peningkatan.
Adapun di sisi itu, pasar domestik maupun internasional juga tercatat mengalami peningkatan permintaan.
Adhi di sisi itu menjelaskan, perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 1.560.899,02 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 1.050.322,13 miliar.
Ia menyebutkan, ada beberapa sektor yang tinggi pertumbuhannya pada tahun 2022.
Lapangan usaha mengalami pertumbuhan signifikan meliputi transportasi dan pergudangan sebesar 73,03 persen; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 16,99 persen dan jasa lainnya sebesar 11,79 persen.
Kemudian, industri pengolahan tumbuh sebesar 3,88 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil & sepeda motor tumbuh sebesar 4,32 persen; pertanian, Kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 2,92 persen dan Konstruksi tumbuh sebesar 1,83 persen.
Lapangan usaha lainnya yang juga tumbuh positif di antaranya jasa perusahaan sebesar 6,15 persen, real estate sebesar 5,09 persen persen; dan pengadaan listrik dan gas sebesar 3,79.
Struktur PDRB Jawa Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian Jawa Tengah masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 33,93 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,59 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,53 persen; dan Konstruksi sebesar 11,03 persen.
"Peranan keempat lapangan lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jawa Tengah mencapai 72,08 persen," imbuhnya. (*)
Bajaj Mulai Beroperasi di Kota Semarang, Dishub: Tidak Ada Izinnya |
![]() |
---|
Merawat Jenazah Adalah Ibadah Fitrah Wajib Berpedoman Ajaran Rasulullah SAW, Bukan Sekadar Tradisi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Sebut Upayakan Tempat Tinggal untuk Korban Kebakaran di Jagalan |
![]() |
---|
Buka Peluang Wisata, Ngesti Bupati Semarang Optimistis Dampak Tol Bawen Semarang-Jogja |
![]() |
---|
Gunungan Sampah yang Menumpuk Bertahun-tahun di Semarang Mulai Ditangani, Bagaimana Nasib Pak Karli? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.