Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Inilah Hadi, Petani Milenial Asal Blora, Penemu Padi Galur Hasil Belajar Autodidak Via Youtube

Padi galur yang bernama Putra Blora (PB 01) itu hasil belajar otodidak seorang petani millenial asal Desa Nglandeyan, bernama Hadi.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
PEMKAB BLORA
Bupati Blora Arief Rohman, Wabup Blora Tri Yuli Setyowati, perwakilan DP4 Blora, Forkompimcam Kedungtuban, dan Kepala Desa se Kecamatan Kedungtuban saat panen raya padi galur putra Blora (PB 01), Selasa (7/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Petani Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora bersyukur karena balai besar tanaman padi yang menggunakan padi galur bebas hama.

Diketahui, padi galur adalah tanaman hasil pemulian yang telah diseleksi dan diuji, serta sifat unggul sesuai tujuan pemuliaan, seragam dan stabil, tetapi belum dilepas sebagai varietas.

Padi galur yang bernama Putra Blora (PB 01) itu hasil belajar otodidak seorang petani millenial asal Desa Nglandeyan, bernama Hadi.

"Kami bisa menemukan padi galur ini karena belajar otodidak, melalui Youtube."

"Kemudian prosesnya mulai pembenihan hingga panen, mayoritas menggunakan organik," ucap Hadi kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Serahkan 215 Kepala SD Baru, Bupati Blora: Berikan Inovasi dan Pelayanan Pendidikan Sebaik Mungkin

Hadi menjelaskan, ada beberapa efek ketika dirinya menggunakan proses yang mayoritas organik.

"Efeknya, padi bebas hama, kemudian tinggi-tinggi dan jumlah panen diperkirakan 10 ton per hektare," jelas Hadi.

Hadi juga siap untuk menularkan apa yang telah didapatnya untuk masyarakat Blora secara luas.

Bupati Blora Arief Rohman yang ikut secara langsung panen raya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh petani millenial asal Desa Nglandeyan tersebut.

"Saya atas nama pribadi dan Pemkab Blora menyampaikan apresiasi penghargaan setinggi-tingginya pada petani millenial ini yang sudah mendukung program terkait ketahanan pangan," ungkap Arief Rohman.

Diterangkannya, Kecamatan Kedungtuban adalah salah satu penyangga pangan kabupaten Blora.

Baca juga: Pemkab Blora Sedang Susun Perda BTA, Apa Maksud dan Tujuannya?

Dimana pada akhir-akhir ini banyak fenomena gagal panen.

Sehingga pihaknya meminta dinas terkait untuk mengecek di lapangan.

Ditambahkannya, apa yang telah dihasilkan oleh Hadi tersebut, pihaknya berkomitmen akan mengawal ke Kementerian Pertanian.

"Kami ingin mengawal ini agar menjadi varietas andalan Kabupaten Blora."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved