Gempa Dahsyat Turki
Mesut Hancer Tak Mau Lepaskan Tangan Putrinya yang Mencuat Keluar dari Reruntuhan Gempa Turki
Pria bernama Mesut Hancer duduk membungkuk di antara puing-puing gempa Turki. Dia memegangi tangan putrinya, Irmak (15), yang sudah tiada.
TRIBUNJATENG.COM, KAHRAMANMARAS - Gempa dahsyat di Turki dan Suriah menyisakan kesedihan mendalam.
Pria bernama Mesut Hancer duduk membungkuk di antara puing-puing gempa Turki.
Dia memegangi tangan putrinya, Irmak (15), yang sudah tiada.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Jadi 11.236 Orang, Termasuk 2 WNI
Irmak hanya terpotret berbaring di tempat tidurnya di bawah lempengan beton, jendela yang pecah, dan pecahan batu bata.
Bangunan itu dulunya adalah apartemen.

Dikutip dari kantor berita AFP yang memotret momen tersebut, ini merupakan kali terakhir Mesut Hancer memegang tangan putrinya.
Meskipun cuaca dingin, Mesut Hancer enggan melepaskannya.
Ia membelai jari-jari Irmak yang berlilin setelah tewas dalam gempa bermagnitudo 7,8 yang meluluh-lantakkan Turki selatan dan negara tetangganya, Suriah.
Berbalut jaket oranye terang, Mesut Hancer berlutut di samping tubuh tak bernyawa Irmak yang tergeletak di provinsi Kahramanmaras, dekat pusat gempa di Gaziantep.
Dia terlalu sedih untuk berbicara, hanya duduk dan memegang tangan Irmak yang mencuat keluar.
Irmak adalah salah satu dari sekitar 11.236 orang yang tewas di Turki dan Suriah setelah gempa besar melanda pada Senin (6/2/2023).
Ribuan korban luka-luka dan jutaan orang tidak dapat kembali ke rumah, karena apartemen mereka sudah rata dengan tanah atau berisiko roboh akibat gempa susulan.
Amarah dan frustrasi lalu memuncak di Kahramanmaras.
Para penduduk mengkritik negara karena mereka pandang lambat menangani bencana terbesar Turki dalam beberapa puluh tahun ini.
"Di mana negara?
Di mana mereka?
Saya tidak dapat mengambil saudara saya dari reruntuhan.
Saya tidak dapat menjangkau keponakan saya.
Lihat di sekitar sini.
Demi Tuhan, tidak ada pejabat negara di sini," teriak warga bernama Ali Sagiroglu dengan putus asa.
Ayah dan saudara laki-lakinya menghilang di reruntuhan, nasib mereka tidak diketahui.
Kehancuran akibat gempa Turki luar biasa.
Sebanyak delapan gedung apartemen setinggi lebih dari 10 lantai di sebuah area pusat kota ambruk saat gempa pertama yang melanda sebelum fajar.
Beberapa gempa susulan yang kuat terjadi setelahnya.
Sangat sedikit orang yang dapat melarikan diri dari delapan bangunan tersebut ketika gempa Turki terjadi.
Diyakini sekitar 150 orang tinggal di setiap blok. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Gempa Turkiye: Bapak Pegang Tangan Putrinya yang Tewas, Enggan Melepas meski Cuaca Dingin"
Baca juga: Terus Koordinasi, Ganjar Belum Terima Informasi Korban Gempa Turki yang Berasal dari Jateng
Turki Akan Bangun Sekitar 200.000 Rumah Baru di Wilayah yang Hancur Akibat Gempa |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Pemain Chelsea Akhirnya Ditemukan di Puing-Puing Gempa Turki |
![]() |
---|
Rusmanto Bersyukur Hammam Selamat dari Gempa Turki, Berharap Pemerintah Urus WNI Terdampak Gempa |
![]() |
---|
Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Jadi 11.236 Orang, Termasuk 2 WNI |
![]() |
---|
Terus Koordinasi, Ganjar Belum Terima Informasi Korban Gempa Turki yang Berasal dari Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.