Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Reaksi Gus Yahya Saat Bertemu Kyai Masduqi di Harlah 1 Abad NU: Sosok Guru Duduk Jauh dari Panggung

Puncak peringatan satu abad hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) meninggalkan momen manis.

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
youtube
Reaksi Gus Yahya Saat Bertemu Kyai Masduqi di Harlah 1 Abad NU 

TRIBUNJATENG.COM- Puncak peringatan satu abad hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) meninggalkan momen manis.

Momen tersebut adalah pertemuan Ketua PBNU Gus Yahya dengan sosok ulama Kyai Masduqi.

Dalam postingan yang ditulis Wafiyul Ahdi menceritakan sosok Kyai yang sudah berusia senja, beliau bernama KH Masduqi Abdurrahman Al hafid.

Sosok Kyai yang kerap dipanggial Yai Masduqi ini, hidupnya sangat fokus untuk mengajarkan Al-qur'an.

Bahkan ia tidak peduli dengan popularitas sehingga tidak banyak dikenal orang.

Dengan kesederhanaan, Kyai Masduqi duduk di lantai lorong Gor Delta, jauh dari panggung.

"Di NU itu banyak ulama yang khumul yang berperan dibalik layar.

Tidak banyak dikenal orang dan juga tidak kenal banyak orang.

Tapi beliau2 itu menjadi jimatnya NU," tulisnya.

Saat acara perayaan NU ke 100 tahun di Sidoarjo Jawa Timur, Kyai Masduqi sudah sejak subuh datang ke GOR Delta.

"Seperti video ini, sosok kyai sepuh yg sudah sejak sebelum subuh bisa melewati screening paspamres di GOR Delta Sidoarjo, lokasi perhelatan seremoni puncak peringatan 1 abad NU.

Beliau KH Masduqi Abdurrahman Al hafidz, kyai sepuh yang dalam kesehariannya waktunya habis untuk mendaras dan menjaga Al Qur'an.," tulis Wafiyul Ahdi.

Kyai Masduqi mengenakan pakaian putih dan berserban.

Beliau sangat fokus berdzikir.

Kemudian Gus Yahya ketua PBNU melintas di depan beliau dan sungkem.

"Melihat sosok sepuh menggelar serban dan berdzikir di lorong GOR, tiba2 Gus Yahya sang ketum PBNU dan tuan rumah perhelatan akbar itu datang untuk sungkem ke beliau," tulis Wafiyul Ahdi.

Saat itu Kyai Masduqi berbincang dengan Gus Yahya.

Namun, Kyai Masduqi tidak mengetahui bahwa sosok Gus Yahya adalah Ketua Umum PBNU.

"Tapi apa reaksi kyai Masduqi? Beliau malah bertanya : sampeyan sinten? (Anda siapa?) dalem e pundi? (Rumahnya mana?) tanya kyai masduqi dengan polosnya.

Dengan ta'dzimnya sang ketum PBNU itu menjawab : kulo yahya, kyai.. Saking rembang.

(Saya Yahya, kyai.. Dari Rembang). Kemudian staf gus Yahya menimpali : ini ketua PBNU," tulis Wafiyul Ahdi.

Setelah mengetahui sosok Gus Yahya, Kyai Masduqi lantas mengelus Gus Yahya.

"Setelah jawaban itu mungkin kyai Masduqi baru sadar bahwa yg sungkem di depan beliau adalah tuan rumah acara akbar yg beliau datangi itu.

Maka beliau tersenyum dan memeluk gus yahya".

Melihat momen itu, Wafiyul Ahdi merasa sangat terharu dengan sosok Kyai Masqudi yang sangat ikhlas menebarkan semangat NU dalam menyebarkan syiar Islam.

"Saya kok jadi terharu.. Keikhlasan kyai masuqi untuk ikut ngalab berkah muassis NU sampai2 beliau tidak kenal dengan sosok ketua umum PBNU yg ada di depannya," tulisnya.

Wafiyul Ahdi juga sangat kagum dengan kerendahan hati Gus Yahya yang tetap hormat kepada Kyai-kyai yang pelosok meski tidak mengenalnya.

"Ternyata ketenaran sosok ketum PBNU belum bisa menembus ruang sunyi yg menjadi laku para kyai2 sepuh.Saya tidak tahu bagaimana perasaan gus yahya yg tidak dikenal oleh jamaahnnya sendiri, Tapi gestur beliau sangat menyiratkan ta'dzim nya seorang santri pada kyai sepuh." tulisnya.

Gus Yahya sangat menghormati Kyai Masqudi karena beliau terus menyiarkan agama Islam.

"Saya yakin sosok seperti kyai Masduqi ini, kyai2 sepuh yg khumul juga sangat diperlukan NU untuk menjadi jimat menuju kedigdayaannya di abad ke 2 pengabdiannya,

allohu yahfadzhum.. Sehat2 selalu poro kyai.." tulisnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved