Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Anaknya Jadi Korban Tabrak Lari di Sragen, Ngadino Sudah Punya Firasat Buruk saat Hujan Turun

Ngadino sudah mengikhlaskan kepergian putranya. Namun ia tetap berharap polisi dapat mengusut secara tuntas

Editor: muslimah
GOOGLE
Ilustrasi tabrak lari 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Ngadino sudah mengikhlaskan kepergian putranya. Namun ia tetap berharap polisi dapat mengusut secara tuntas.

Diceritakan Ngadino, ia merasakan firasat tidak enak sebelum dirinya mendapati kabar anaknya, Kurdiyanto meninggal dunia.

Kurdiyanto menjadi korban dalam insiden tabrak lari di kawasan Kampung Teguh Jajar, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Baca juga: Daftar 10 Nama Paling Populer di Wonogiri, Tahukah Anda Jika 2,000 Pria di Wonogiri Pakai Nama Ini?

Baca juga: Kasus Jari Bayi Terpotong Perawat Berakhir Damai, Keluarga Batal Tuntut 500 Juta, Ini Kesepakatannya

Saat itu, kawasan rumah tinggal yang berada di Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, sedang diguyur hujan deras.

Ngadino sedang pulang kerja. 

"Saya tidak tau kejadian awalnya, saat itu saya pulang kerja anak saya tidak di rumah," papar dia. 

Kekhawatiran Ngadino bertambah lantaran saat kejadian itu hujan deras. 

Ternyata Kekhawatiran Ngadino terbukti, dia mendapat kabar dari keponakannya bahwa anaknya jadi korban kecelakaan

"Kabar itu saya dapat dari kerabat saya," papar dia, Jumat (10/2/2023). 

Selama ini, korban Kurdiyanto merupakan anak yang baik. 

Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang parkir di Kecamatan Jumapolo.

"Sebenarnya, keluarga kami, sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, dan kami berharap polisi dapat menyelesaikan kasus ini untuk yang terbaik dan kasus ini segera diusut tuntas oleh polisi," ungkap dia.

Sementara itu, ratusan warga PSHT tiba di rumah duka korban kecelakaan.

Warga PSHT yang tergabung dalam 7 komunitas PSHT se Solo Raya memberikan santunan kepada korban luka dan keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Ketua Tim Advokasi Kebaret PSHT Solo Raya, BRM Kusumo Putro mengatakan, kedatangan mereka ke rumah korban ini sebagai saudara hingga satu rasa dan satu hati.

"Jadi kami datang ke sini untuk menyampaikan sebagai satu saudara sehingga satu rasa dan satu hati berikan sumbangan untuk perawatan kepada korban luka dan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia," kata Kusumo. (TribunSolo.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved