Ibadah Haji 2023
Maskapai Swasta Harap Dilibatkan Layani Perjalanan Ibadah Haji 2023
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai sudah saatnya maskapai swasta dilibatkan untuk melayani perjalanan ibadah haji 2023.
TRIBUNJATENG.COM - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai sudah saatnya maskapai swasta dilibatkan untuk melayani perjalanan ibadah haji 2023.
Menurutnya, upaya ini dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Solusi paling efektif pemerintah memberikan subsidi atau penyertaan modal negara (PNM) dan kedua jangan hanya maskapai Garuda tapi misalnya Lion, Batik atau apapun juga melayani haji agar proposional," kata Trubus saat dihubungi Tribun Network, Jumat (10/2/2023).
Selain itu, keterlibatan maskapai swasta untuk menciptakan persaingan usaha di industri penerbangan.
Dosen Universitas Trisakti itu mengatakan Garuda Indonesia merupakan maskapai dengan penerbangan full service jauh dari kemampuan masyarakat kelas bawah.
Trubus menegaskan saat ini bukan lagi zamannya memanjakan perusahaan milik negara.
"Di satu sisi memang menurut saya pemerintah sekarang harus berpikir bagaimana membangun kompetitif dengan maskapai lain," tutur Trubus.
Dia juga menyoroti bahan bakar avtur yang terlampau mahal sehingga diperlukan penugasan khusus kepada Pertamina.
Trubus menambahkan dengan diskon avtur dari Pertamina, biaya haji otomatis dapat lebih ditekan.
"Apalagi haji ini kan hanya satu kali dalam satu tahun saya rasa kalau harganya terjangkau maka dapat menjaga kelancaran ibadah haji," tuturnya.
Trubus menambahkan yang dibutuhkan saat ini adalah political will agar maskapai yang melayani penerbangan haji tetap bisa untung tetapi tidak merugikan jemaah.
Menurutnya, Garuda Indonesia sebagai maskapai simbol negara sudah semestinya berbenah diri.
"Kita sebenarnya sudah tahu persoalan internal Garuda, sudah diberikan subsidi disuntikan modal tetapi masyarakat ini kadang-kadang benci tapi rindu juga naik Garuda," tukasnya.
Komponen Biaya Penerbangan
Maskapai Garuda Indonesia telah membahas komponen biaya penerbangan ibadah Haji tahun 2023 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI.
Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ade R Susar menyebut, pihaknya mengusulkan biaya maskapai penerbangan ibadah haji sebesar Rp 33,4 juta.
Usulan itu lebih kecil dibanding usulan dari Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp 33,9 juta.
"Jadi dengan asumsi-asumsi tadi, yang saat ini masih terbatas, kita hitung direct dan indirect-nya, cost-nya, total cost sekitar Rp 31.431.353, airport building charge Rp 1.191.253, dan grand total cost Rp 32.622.606, kita hitung kalau margin tahun lalu 2,5 margin, jadi sekitar Rp 33.438.171," kata Ade. (rinciannya lihat grafis...!)
Namun, kata Ade, usulan yang tersebut belum final.
Menurutnya ada kemungkinan usulan itu kemudian berubah. "Jadi ini sekali lagi belum firm (pasti), karena kita punya asumsi-asumsi tadi," pungkas Ade. (Tribun Network/Reynas Abdila/tribun jateng cetak)
| 1.535 Calhaj Kudus Jalani Bimbingan Manasik Haji Sebelum Terbang ke Tanah Suci |
|
|---|
| Kemenag Demak Petakan Kebutuhan Kursi Roda Bagi Jemaah Calon Haji |
|
|---|
| HAJI 2023, Kabupaten Semarang Dapat Kuota 880 Orang, Mayoritas Lansia |
|
|---|
| Buka Bimbingan Manasik, Pj Bupati Jepara Minta 1.452 Calon Haji Siapkan Fisik dan Mental |
|
|---|
| 184 Calon Jamaah Haji Asal Kudus Belum Lunasi Bipih, Paling Lambat 12 Mei 2023 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pesawat-garuda-di-soekarno-hatta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.