Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Demak

Jamu Coro Cocok Jadi Kudapan Ketika Musim Hujan, Zaman Kerajaan Demak Disebut Wedang Blung

Bubur jamu coro khas Kabupaten Demak cocok untuk dinikmati ketika musim hujan.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Tito Isna Utama
Sri Puji Utama (40) saat meracik jamu coro di kediamannya yang berada di Krapyak, Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

"Keliling sudah lama 1-2 tahun, sampai sempet enggak laku tidak bisa dapet keuntungan, tapi sekarang alhamdhulilah ," ungkapnya.

Perjuangan yang cukup panjang itupun tetap membuahkan hasil bagi Sri Puji, terbukti setiap harinya, ia bisa membuat jamu coro sebanyak 400 porsi dan itu selalu habis dibeli.

Selain itu, jamu coro buatan Sri pun diminati banyak orang, dari anak kecil, dewasa hingga orang memiliki jabatan.

"Biasanya dapet pesenam buat nikahan, kitanan, puskesmas ketika ada acara, dan Polda  Jawa Tengah setiap jumat pesen ke saya," tuturnya.

Sri Puji Utama (40) saat meracik jamu coro di kediamannya yang berada di Krapyak, Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Sri Puji Utama (40) saat meracik jamu coro di kediamannya yang berada di Krapyak, Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Untuk harga per porsinya jamu coro buat Sri hanya Rp 2500 saja, sudah bisa merasakan kenikmatan bubur coro khas kota Wali.

"Harga dulu jualan hanya Rp 500, sekarang Rp 2500 per porsi," kata dia.

Khasiat minum jamu coro kata dia, bisa menambahkan ketahan tubuh dan nafsu makan.

"Khasiatnya buat stamina tubuh, terus menambah nafsu makan. Cocok buat musim hujan," tutupnya. 

Sebagai informasi tambahan, bahwa saat ini Sri Puji Utami berjualan hanya bersama anak pertama yaitu, Muhammad Latif awalludin, lantaran suami Sri telah meninggal dunia. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved