Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kebutuhan Guru ASN di Kudus Kisaran 350 Orang, Rencananya Tahun ini Buka Rekrutmen

Pada tahun 2023 ini rencananya pemerintah kabupaten akan kembali membuka rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Diskominfo Kudus
Sejumlah guru saat mengikuti sosialisasi peraturan pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Kebutuhan guru di Kabupaten Kudus sekitar 350 orang.

Pada tahun 2023 ini rencananya pemerintah kabupaten akan kembali membuka rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Rencana rekrutmen pada 2023 ini ada. Hanya saja untuk jumlah formasi belum tahu karena masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kudus, Putut Winarno.

Putut meengatakan, kebutuhan guru sebanyak itu memang masih belum pasti.

Hanya saja sebelumnya pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus terkait kebutuhan guru.

Nantinya kalau memang harus mengajukan jumlah kebutuhan tenaga guru dalam rekrutmen PPPK, pihaknya baru akan mengusulkan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Kebutuhan guru ini memang terus ada. Sebab setiap bulan bisa dikatakan ada yang pensiun. Selain itu ada juga pegawai yang mutasi ke daerah lain.

Selain kebutuhan tenaga guru, yang tidak kalah mendesak yakni kebutuhan tenaga kesehatan. Untuk ini pihaknya juga mengajukan. Berhubung sebelum-sebelumnya guru menjadi prioritas pengangkatan PPK, pada tahun ini pihaknya berencana akan memprioritaskan tenaga kesehatan yang akan ditugaskan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit.

“Kalau dari perkiraan kami rekrutmen pada 2023 ini paling 530 pegawai baik tenaga kesehatan maupun guru,” kata Putut.

Sekadar diketahui pada sampai saat ini jumlah aparatur sipil negara di Kudus ada sebanyak 6.460. Jumlah sebanyak itu terdiri atas 5.975 pegawai negeri sipil dan 485 PPPK.

Pada 2022, ada rekrutmen dan terpilih 411 guru yang melampaui ambang batas atau yang masuk dalam kategori Prioritas I. Secara resmi mereka memang belum diangkat. Selain itu ada 88 tenaga kesehatan. Hanya saja yang lolos yakni sebanyak 77 orang karena sisanya tidak ikut tes seleksi. Kemudian ada 15 tenaga teknis. Untuk yang terakhir ini baru selesai proses pascasanggah.

Menurut Winarno, pelamar Prioritas I yang dimaksud, antara lain, eks tenaga honorer kategori II (THK-II) yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK jabatan fungsional Guru Tahun 2021. Guru non-ASN yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK jabatan fungsional guru tahun 2021. 

Kemudian, yang termasuk Prioritas I yakni lulusan PPG yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK jabatan fungsional guru tahun 2021. Juga guru swasta yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK jabatan fungsional guru tahun 2021.

"Oleh karena itu sifatnya memang bukan seleksi umum, makanya namanya seleksi pengadaan, karena ada syarat khusus yang harus dipenuhi oleh para pelamar," ujar Winarno.

Di samping syarat khusus, kata Winarno, syarat umum yang harus dipenuhi oleh pelamar antara lain warga negara indonesia (WNI) dan berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 59 tahun pada saat pendaftaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved