Berita Regional
Rakernas Partai Ummat Dukung Pencapresan Anies Baswedan, Ridho Siap Antar Ke Istana
Saat tiba di lokasi, Anies dan Amien Rais langsung berpelukan, sementara para kader Partai Ummat berteriak "Anies Presiden" dan "Anies for Presiden".
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-1 Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (14/2).
Anies menjadi satu bakal calon presiden (capres) yang didukung Partai Ummat, selain dua nama lain yang diundang dalam kegiatan itu, yakni eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Anies tiba di lokasi Rakernas Partai Ummat pada pukul 13.42. Anies tampak mengenakan pakaian batik berwarna kuning. Kemudian, ia disambut oleh Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.
Kader Partai Ummat tampak sangat antusias menerima kedatangan Anies. Bahkan, ia sampai kesulitan untuk tiba di tempat Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menunggu.
Meski sempat terjadi dorong-dorongan, Anies bertemu Amien Rais. Terlihat Anies dan Amien Rais langsung berpelukan dan melakukan cipika-cipiki. Sementara itu, para kader Partai Ummat berteriak "Anies Presiden" dan "Anies for Presiden".
Dalam pidato politiknya, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengatakan, pihaknya siap mengantarkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden pada pemilu 2024.
Ia awalnya menyinggung tanggal 14 Februari 2023, yang artinya satu tahun lagi pemungutan suara pemilu 2024. Ia pun mendoakan Anies bisa menjadi presiden pada 2024.
"Mungkin satu tahun lagi, insyaAllah di hari pencoblosan 14 Februari 2024 nanti, nama Pak Anies akan terpilih menjadi Presiden RI. Segala yang baik-baik, untuk negeri ini selalu kita doakan, selalu kita amini," ujarnya.
Ridho kemudian berseloroh tidak perlu lagi memperkenalkan Anies yang sedang duduk bersamanya di panggung. Sebab, semua orang pasti sudah kenal dengan sosok Anies Baswedan.
Kemudian, ia menganalogikan bahwa Partai Ummat adalah sebuah bus baru yang mesinnya sudah panas. Karena itu, bus ini sudah siap mengantar Anies ke Istana.
"Jadi, presidential threshold 20 persen kalau kita analogikan seperti tiket bus, yang naik bus beserta busnya, armadanya, artinya untuk menuju Istana untuk tiket bus tersebut, dan juga kita butuh kendaraannya yang akan mengantarkan ke Istana," tuturnya.
Ridho menyinggung bahwa 'bus' dari partai lain, mesinnya terakhir menyala pada pemilu 2024. Hal itu berbeda dengan Partai Ummat yang mesinnya sudah menyala sejak 2021.
"Tapi kita perlu tahu bahwa bus pun untuk mengantar ke Istana tersebut itu terakhir dihidupkan mesinnya adalah 2019. Jadi ini insya Allah Partai Ummat kalau belum dapat izin untuk memberi tiket bus tersebut, tapi ini mesin baru. Mesin pejuang-pejuang Partai Ummat ini baru 2021, Pak Anies," sambungnya, disambut tepuk tangan kader.
Ridho pun menawarkan kepada Anies menggunakan 'bus' Partai Ummat yang sudah panas ini untuk mengantarnya ke Istana. "Ini insyaAllah bus yang siap dipakai, dan mesin yang sudah hidup bisa mengantarkan Pak Anies menuju ke Istana, insya Allah," imbuhnya.
Seperti diketahui, Anies merupakan bakal capres yang telah dideklarasikan Partai Nasdem, yang rencananya akan diusung melalui Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, Koalisi Perubahan hingga kini urung dideklarasikan. Ketiga parpol masih tarik ulur mengenai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih untuk mendampingi Anies. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.