Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Kampung Sekayu Semarang Latar Novel NH Dini yang Mendunia

Sastrawan legendaris asal Semarang, Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa N.H. Dini memang tak lepas dari wilayah Sekayu, Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Tim Video Editor

"N.H. Dini telah menuliskan wasiat soal barang-barangnya sehingga pihak keluarga juga tidak bisa berbuat banyak karena surat wasiat telah dinotariskan," ucapnya.

Ia mengaku, menyayangkan segala barang milik N.H. Dini tidak dapat menyatu dalam rumah tersebut.

Sebenarnya barang-barang itu dapat menjadi kenangan yang melengkapi rumah semasa kecil N.H. Dini.

"Adapula draf tulisan buku N.H. Dini yang belum jadi, tapi sekarang entah di mana, sedih gitu, tapi mungkin niat mbak Dini begitu ingin dilupakan saja," bebernya.

Kembali ke Semarang 

N.H. Dini selepas berpisah dari suaminya seorang pria Perancis akhirnya kembali ke Indonesia. Ia memang tak lepas dari Semarang lalu memilih hidup di kota lunpia. 

Ibunda Pierre Coffin, sutradara Minions,  itu sempat membeli rumah di Ngaliyan, Kota Semarang. Di tempat itu ia mengalami kesedihan luar biasa.

Sebab, rumahnya terkena longsor sehingga tidak dapat ditempati. 

"Iya ketika rumahnya di Ngaliyan longsor saya baru melihat mbak Dini orangnya yang dikenal keras bisa nangis seperti itu," terang Oeti.

Sastrawan legendaris Indonesia itu lantas berpindah ke Ungaran, Kabupaten Semarang, tentu tinggal di tempat tersebut bersama buku dan anggrek, dua hal yang tak dapat dilepaskan dari sosok N.H Dini.

Selama tinggal di tempat itu, N.H. Dini mempersiapkan pula sebuah karya yang nantinya dikenal sebagai karya pamungkas sebelum tutup usia.

Karya tersebut Gunung Ungaran : Lerep di Lerengnya, Banyumanik di kakinya (2018).

Namun, tinggal di tempat itu, ia merasa khawatir lantaran kondisi kesehatannya sehingga memilih berpindah di panti jompo. 

Selama di panti, ia tetap terapi tusuk jarum langganannya di daerah Jagalan, Kota Semarang.  

"Mbak Dini khawatir sudah sepuh tidak ada yang merawat sehingga mencari tempat yang ada dokter 24 jam.Di panti jompo merasa lebih terjamin, nyaman," bebernya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved