LDII
Dialog Kebangsaan HPN 2023, Prof Singgih : Perlunya Realisasi dalam Tataran Praktik Kebhinekaan
Pengurus DPW LDII Jateng telah menghadiri acara Dialog Kebangsaan di Universitas Semarang (USM) dengan tema "Mewujudkan Kampus Kebangsaan", Senin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pengurus DPW LDII Jateng telah menghadiri acara Dialog Kebangsaan di Universitas Semarang (USM) dengan tema "Mewujudkan Kampus Kebangsaan", Senin (14/2/2023).
Ketua DPW LDII Jateng, Prof Dr Singgih Tri SUlistyono MHum menanggapi kegiatan untuk memperingat Hari Pers Nasional 2023 ini mengatakan kesadaran ber Bhinneka Tunggal Ika sudah sangat populer sebagai bagian dari empat konsensus kebangsaan.
"Namun demikian kesadaran itu perlu juga direalisasi dalam tataran praktik, tertutama pada konsensus kebhinekaan. Sekarang ini masih sering terjadi ada penerapan standar ganda dalam menafsirkan dan mempraktikan semangat kebhinekaan," ujar Guru Besar FIB Undip ini.
Menurutnya Jika kita komit terhadap Pancasila yang menghargai kebhinnekaan, maka semua warga negara Indonesia dengan latar belakang apapun sejauh tidak bertentangan dengan Pancasila memiliki hak hidup dan dilindungi negara di Indonesia.
"Namun dalam praktiknya masih ada kelompok mayoritas tertentu yang masih berbuat tirani terhadap minoritas sebab si minoritas tidak sesuai dengan apa yang diyakini oleh mayoritas," tambahnya.
Di sini, menurutnya tafsir kebenaran bersifat hegemonik dan cenderung menegasi kelompok minirotas yang seharusnya juga diberi hak hidup sejauh dia masih komit pada Pancasila dan konsensus kebangsaan lain.
"Ini saya kira masih menjadi PR besar yang sering menjadi sumber konflik. Misalnya: Sesama warga negara menghakimi, bahwa aliran agama tertentu dianggap salah sehingga tak punya hak hidup di Indonesia," ungkapnya.
Maka untuk menyongsong era Masyarakat 5.0 ini perlu revitalisasi konsep kebhinnekaan dan toleransi berdasar Pancasila. Masyarakat 5.0 sangat butuh sikap toleran dan tak mengharamkan perbedaan.
Acara ini telah dihadiri puluhan utusan Ormas dan LSM dan mahasiswa UNS dengan menghadirkan Keynote Speaker Prof Dr Mahfud MD, Menko Polhukam RI.
Mahfud MD dalam orasinya optimis NKRI bisa maju dan sejahtera karena masih ada pemimpin yang berani tegas membela kebenaran.

Mahfud MD dalam peringatan HPN tersebut juga mengingatkan insan Pers itu harus tetap menjaga integritas dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara kita, yang dulu kita dirikan bersama-sama, sehingga perlunya hari peringatan dalam rangka konsentrasi mengingatkan, bahwa pers Indonesia itu berperan dalam berdirinya negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan mempertahankannya.
Sementara narasumber, Romo Benny Susetyo yang juga staf khusus Dewan Pengarah BPIP menekan perlunya dikembangkan tiap kampus slogan Logos, Etos, Patos untuk bisa mandiri.
Lalu Gus Yasin, Ketua PBNU memaparkan bahwa di NU sudah mempunyai elemen Kebangsaan yang sudah menjadi konsensus nasional
NKRI yang berBhineka Tunggal Ika dengan Pancasila sebagai Ideologi, UUD 1945 sebagai Konstitusi yang harus bisa melindungi semua komponen bangsa dan mensejahterakannya.
Idul Fitri di Tahun Politik, LDII Ajak Tata Ulang Niat Elit Politik untuk Bangun Peradaban Indonesia |
![]() |
---|
LDII Ajak Kuatkan Ukhuwah Islamiyah Menghadapi Perbedaan Penentuan Hari Raya |
![]() |
---|
Ketua Umum DPP LDII Ajak Umat Islam Mengentaskan Kemiskinan di Momen Idul Fitri |
![]() |
---|
LDII Dukung Kopassus Kuasai Teknologi Canggih : Menggabungkan Kemampuan Fisik & Teknologi Canggih |
![]() |
---|
Buka Bersama PC LDII Rembang Sebagai Miniatur dari Keindonesiaan & Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin |
![]() |
---|