Berita Semarang
Misteri Bunker Era Kolonial di RSUP Dr Kariadi Semarang, Benarkan Jadi Tempat Perlindungan?
Sebuah bunker tanpa pintu terlihat mencolok di sudut komplek RSUP Dr Kariadi Semarang dengan ketebalan sekitar 30 sentimeter.
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
"Mereka melihat dan meneliti bunker tersebut, hasil analisis sementara. Bunker itu digunakan untuk berlindung dari serangan serangan udara dan dibangun sekitar 1939 sampai 1945," paparnya.
Dari analisis pakar sejarah, selain untuk perlindungan. Bunker itu juga difungsikan sebagai lokasi istirahat pekerja kebersihan saluran air di masa kolonial.
Hal itu didasari dekatnya lokasi bunker dengan saluran air kolonial yang ada di RSUP Dr Kariadi.
"Jarak bunker kurang lebih 25 meter dari saluran air era kolonial. Ada yang mengatakan bunker untuk istirahat pekerja kebersihan. Namun benar atau tidak belum bisa dipastikan," ucapnya.
Prana menjelaskan, bunker tersebut dirawat oleh RSUP Dr Kariadi dan jadi bangunan cagar budaya.
Meski dilakukan pengecatan ulang, tapi bangunan bunker dipertahankan seperti aslinya.
Bahkan bunker tersebut jadi ikon tersendiri untuk RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Kami sering membuka tour rumah sakit untuk memperkenalkan RSUP Dr Kariadi ke masyarakat. Bunker yang ada juga jadi objek dalam tour tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Antisipasi Serangan Udara China, Taiwan Siapkan Perlindungan Bawah Tanah Tapi Bukan Bunker
Jika dikaitkan dengan jejak masa silam, bunker tersebut bisa saja dipersiapkan untuk mengantisipasi serangan udara dari pesawat sekutu.
Mengutip catatan Mawarti, dalam karyanya berjudul Mengenal Koleksi Museum Isdiman dan Monumen Palagan Ambarawa.
Pada 22 November 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, tentara sekutu masuk wilayah Ambarawa.
Rombongan tentara sekutu berjalan beriringan di samping kendaraan lapis baja.
Selang tiga hari pada 25 November 1945, dua pesawat dakota dan tiga pesawat mustang terbang rendah melintasi Ambarawa.
Pesawat tempur itu juga sempat melintas di wilayah Kota Semarang.
Saat itu, satu pesawat mustang memisahkan diri dan terbang ke arah utara, pesawat itu memberondong senapan mesinya ke arah tanah.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Hendi Mantan Walikota Semarang Diganti, Kepala LKPP Dijabat Sarah Sadiqa: Terima Kasih |
![]() |
---|
PT KIW Semarang Tambah Fasilitas Baru, Usung Seaside View untuk Nilai Tambah bagi Mitra |
![]() |
---|
Jalan Terjal Mbah Surati, Nenek 80 Tahun Berjuang Membuka Warkah Yang Ditolak BPN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.