Berita Semarang
Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata saat Bentrok Suporter di Stadion Jatidiri Semarang
Alasan Polisi menembakan gas air mata saat bentrok dengan suporter dilakukan setelah polisi berulang kali mengimbau massa agar tidak memaksa masuk ke
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Alasan Polisi menembakan gas air mata saat bentrok dengan suporter dilakukan setelah polisi berulang kali mengimbau massa agar tidak memaksa masuk ke Stadion Jatidiri Semarang.
Adapun, bentrok suporter dengan polisi terjadi saat pertandingan BRI Liga 1 pekan ke-25 yang mempertemukan PSIS Semarang dengan Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023).
Bentrokan terjadi di luar stadion saat seribuan lebih suporter tuan rumah memaksa masuk ke stadion dan dihadang aparat kepolisian.
Laga berjuluk derbi Jateng itu sebenarnya sudah diumumkan digelar tanpa kehadiran penonton karena alasan faktor keamanan.
Namun, para suporter PSIS Semarang tetap nekat berdatangan ke stadion untuk menonton laga yang berakhir dengan skor 1-1.
Mengutip dari Kompas.com Jumat (17/2/2023), suporter PSIS Semarang datang menggunakan atribut tim kesayangan.
Mereka memadati area luar stadion dan mencoba masuk. Aparat kepolisian kemudian melakukan penghadangan.
Aksi saling dorong sempat terjadi sebelum bentrokan pecah. Massa melempari polisi dengan batu dan benda-benda yang ada di sekitarnya.
Polisi berupaya menenangkan massa, namun situasi semakin tidak kondusif.
Hal itu membuat polisi akhirnya menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Massa pun langsung panik dan lari berhamburan.
Tembakan gas air mata itu juga berdampak pada pertandingan di dalam stadion. Angin yang berembus kencang membawa gas air mata terbawa masuk ke stadion dan mengganggu jalannya pertandingan.
Pertandingan sempat dihentikan karena mata wasit dan pemain sempat terasa perih.
"Pertandingan sempat terhenti di menit 73 karena gas air mata masuk ke lapangan," ujar Yura, salah seorang petugas di lokasi.
Alasan Polisi
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, sedikitnya 1.500 orang memadati area luar Stadion Jatidiri Semarang.
Menurutnya, pertandingan digelar tanpa penonton. Namun suporter PSIS Semarang tetap berdatangan dan memaksa untuk menonton pertandingan.
"Ada desakan, ada keinginan yang dilakukan oleh penonton dari Semarang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung," ucap Irwan saat konferensi pers setelah pertandingan, Jumat (17/2/2023).
"Namun kita sudah sampaikan bahwa pertandingan ini tanpa penonton,” lanjutnya.
Irwan juga menyebut penonton yang hadir tidak memiliki tiket.
"Jadi, itu yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian kita melakukan penyekatan,” ujarnya.
Irwan menjelaskan, penembakan gas air mata dilakukan setelah polisi berulang kali mengimbau massa agar tidak memaksa masuk ke dalam stadion.
“Gas air mata adalah tahapan, gas air mata setelah upaya-upaya kepolisian dilakukan sebelumnya, diperingatkan secara lisan, diingatkan melalui sound-sound, diingatkan berkali-kali,” ujar Irwan.
“Ketika semakin brutal serangan kepada petugas (polisi), baru lah kemudian tahapan tembakan gas itu diluncurkan,” sambungnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusuh Suporter di Semarang, Ini Alasan Polisi Tembakan Gas Air Mata
bentrok suporter
gas air mata
Stadion Jatidiri Semarang
PSIS
Persis
derbi jateng
Kapolrestabes Semarang
Nuryanti Pilu Memandikan Jasad Tetangga Korban Kebakaran Maut di Semarang: Dia Tersenyum |
![]() |
---|
Program 'Keluarga Cemara' Kota Semarang Mulai Berjalan, Ini Respon Para Ibu |
![]() |
---|
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.