Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Jateng Naik Signifikan, Konvensional Juga Masih Laris

Penjualan mobil baru di tahun 2022 mencapai 1.013.582 unit segala merk di Indonesia. Jumlah itu meningkat drastis dibanding penjualan tahun 2021 yaitu

Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/Idayatul Rohmah
Display mobil listrik Wuling Air EV dalam pameran pameran BCA Expo Semarang di Marina Convention Center, Sabtu-Minggu (17-18/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penjualan mobil baru di tahun 2022 mencapai 1.013.582 unit segala merk di Indonesia. Jumlah itu meningkat drastis dibanding penjualan tahun 2021 yaitu 864.348 unit. Sedangkan di tahun 2020 hanya terjual 578.762 unit.

Secara keseluruhan, penjualan mobil berbahan bakar fosil (konvensional) itu masih didominasi merk Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Sedangkan penjualan mobil listrik di tahun 2022 didominasi Wuling Air Ev mencapai 8.053 unit. Disusul merk Hyundai Ioniq 5 sebanyak 1.829. Sedangkan merk Genesis C80, Lexus UX 300e, Nissan Leaf, masih di itungan ratusan unit.

Penjualan mobil hybrid juga meningkat di tahun 2022. Tertinggi yaitu Suzuki Ertiga Hybrid mencapai 5.244 unit, disusul Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid sebanyak 2.519 unit. Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional (dealer ke konsumen) naik 17,4 persen.

Gran Max Andalan UMKM

Bagaimana penjualan mobil di Jawa Tengah dan DIY? Daihatsu di Wilayah Jateng dan DIY menargetkan mampu mencapai angka 20 ribu unit pada tahun 2023 ini.

Kepala Wilayah Astra Daihatsu Jawa Tengah dan DIY, Ferry, optimistis mampu mencapai target itu seiring dengan tren peningkatan penjualan tiap tahunnya disusul dengan produk-produk baru yang dikeluarkan.

"Tahun 2023, penjualan (Daihatsu) wilayah Jateng dan DIY kami targetkan sekitar 20 ribu unit," katanya.

Ferry lebih lanjut menyebutkan, pihaknya sendiri tidak memungkiri bahwa isu resesi tahun 2023 yang menghantui cukup mengganggu, di mana hal itu menjadi kekhawatiran dan juga kehati-hatian berbagai pihak. Namun hal itu tak menjadi alasan industri otomotif untuk pesimis dalam meningkatkan penjualan tahun ini.

"Indikator pertama di sektor otomotif adalah mobil komersil first entry seperti Gran Max, UMKM yang langsung terdampak. Jadi ketika kemarin pandemi atau resesi, itu langsung terlihat di kita punya (produknya). Penjualan Gran Max meningkat ketika kemarin recovery atau postpandemi. Itu kita lihat ekonomi di Jateng mulai bangkit, terlihat dari penjualan Gran Max mulai meningkat karena usaha mulai pulih. Barometernya ada di Gran Max," ujarnya.

"Tahun 2023, prediksi kami pakai moderat. Kami tidak berani bilang optimistis lebih baik ataupun pasti. Namun kami tetap hati-hati seperti anjuran Menteri dan Presiden. Kami juga tidak pesimis karena sebetulnya Indonesia selalu bisa melewati, seperti saat pandemi lalu. Kita harus optimistis bisa lewati apapun dan bisa survive," tambahnya.

Ferry menyebutkan, sepanjang tahun 2022 lalu penjualan Daihatsu di wilayah Jateng dan DIY tercatat sekitar 18.000 unit dengan kisaran per bulan mencapai 1.500 unit. Total itu merupakan penjualan ritel dari 12 cabang.

Menurut Ferry, total ini mengalami kenaikan dibanding periode sama tahun sebelumnya. Tingginya penjualan Daihatsu Jateng dan DIY tahun 2022 sendiri utamanya ditopang penjualan Gran Max yang mencapai 40 persen.

Adapun kontributor terbesar kedua yakni mobil di segmen LCGC, yaitu Ayla dan Sigra yang mencapai 30 persen. Sedangkan sisanya 30 persen, merupakan akumulasi dari tipe-tipe lainnya. Menurut dia, Grand Max menjadi kontributor penjualan di Jawa Tengah karena mobil pikap tersebut menjadi indikator geliatnya UMKM.

Wuling Air Ev Laris

Sales Consultan Wuling AJM Sudirman, Mario Bernard mengatakan, mobil listrik Wuling Air Ev saat ini menyumbang besar terhadap penjualan unit-unit Wuling.

"Mobil listrik Wuling Airev ini menjadi penyumbang besar kami, karena dia hemat, biaya perawatan murah, dan jarak tempuhnya lumayan jauh. Banyak konsumen yang tertarik," katanya ditemui tribunjateng.com.

Mario melanjutkan, optimisme peningkatan penjualan mobil listrik sendiri akan makin meningkat apabila rencana pemerintah memberikan subsidi mobil listrik jadi diberlakukan.

"Tahun ini kami optimis, apalagi kalau ada tunjangan dari pemerintah berupa subsidi yang kemarin digembor-gemborkan. Mudah-mudahan segera pengesahan agar lebih naik lagi," katanya.

Di sisi lain, Mario menambahkan, untuk menarik minat konsumen tahun ini sendiri pihaknya makin aktif memperkenalkan produk mulai melalui pameran-pameran dan iklan. Pihaknya juga bekerjasama dengan fasilitas kredit.

Penerbitan BPKB Mobil Listrik Meningkat

Hingga kini, penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) di Jawa Tengah didominasi kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Namun demikian penerbitan BPKB untuk kendaraan hybrid dan listrik juga meningkat.

Kasi Penerbitan BPKB Ditlantas Polda Jateng, Kompol Prianggo Malau menjelaskan ada tiga macam kategori kendaraan yang tercatat pada BPKB yakni kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik, dan kendaraan hybrid. Yaitu kendaraan bertenaga mesin berbahan bakar fosil dan baterai.

"Saat ini penerbitan BPKB kendaraan baru masih didominasi kendaraan konvensional berbahan bakar fosil," ujarnya, Minggu (19/2/2023).

Kompol Prianggo mengakui meskipun masih didominasi mobil konvensional, tahun 2022 dan 2023 penerbitan BPKB mobil listrik meningkat. Saat ini banyak terlihat mobil listrik berbagai merek telah lalu lalang di jalan raya.

"Sekarang kita bisa lihat di jalanan telah banyak dijumpai mobil listrik Hyundai Ioniq 5, Wuling Air Ev," tuturnya.

Diterangkannya, kendaraan konvensional patokan menggunakan volume cylinder yakni cubical centimeter (CC), kendaraan hybrid berdasarkan CC serta kapasitas KWh baterai. Kendaraan listrik berdasarkan kapasitas KWh baterai.

Begitu juga plat nomor kendaraan juga diberi pembeda. Kendaraan konvensional dan hybrid masih tetap sama. Namun kendaraan listrik diberikan tanda warna biru.

"Kalau kendaraan listrik yang nomor polisi bukan pilihan maka plat nomor diberi warna biru di bagian bawah. Sementara yang nomor polisi pilihan dan terkena tarikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diberi tanda biru di sisi kanan plat nomor," jelasnya.

Ia mengatakan mobil listrik diprediksi akan berkembang pesat. Terlebih pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan mobil listrik.

"Terkait pajak dan bea balik nama sekarang sedang gencar-gencarnya digodok serta dibahas kendaraan hybrid maupun listrik akan mendapatkan berbagai keringanan. Nominalmya masih digodok," ujarnya. (tim-bersambung/tribun jateng cetak)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved