Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Apindo Nilai Praktik Dumping China Merusak Pasaran Produk Lokal, Pemprov Pertemukan UKM dan Buyer

Pemprov Jateng terus berupaya meningkatkan ekspor produk asal lokal Jateng, termasuk produk UMKM.

TRIBUNJATENG/Fajar Bahruddin Achmad
Pemilik toko menunjukkan sepatu produksi lokal (kanan) dan sepatu produk impor China (kiri) di kiosnya di Pasar Pagi Kota Tegal, Minggu (21/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pemprov Jateng terus berupaya meningkatkan ekspor produk asal lokal Jateng, termasuk produk UMKM.

Kepala Dinkop dan UMKM Provinsi Jateng Eddy S. Bramiyanto, mengatakan, pihaknya mempertemukan pelaku UMKM dan buyer bertujuan untuk mengembangkan jaringan ke pasar internasional.

Selain itu, mengidentifikasi potensi pasar produk UMKM Jateng untuk pasar internasional dan meningkatkan ekspor asal Jateng dan penggunaan produk lokal.

Maka telah digelar kegiatan serupa MoU dengan buyer di beberapa negara menorehkan hasil mencapai Rp 25 miliar.

"Kami berharap tahun ini bisa lebih dari 2023. Kalau target transaksi dari mempertemukan pelaku UMKM dan buyer tahun ini di angka Rp 35 miliar," paparnya.

Melalui kegiatan tersebut, Eddy menerangkan nilai ekspor UMKM di Jateng dan penggunaan produk lokal mengalami peningkatan. Di mana pada 2022, nilai ekspor UMKM Jateng mencapai Rp 206 miliar ke 32 negara.

Tekstil dan Pertanian

Sejumlah produk unggulan lokal yang tembus pasar internasional meliputi batik dan tekstil, produk pertanian seperti kopi, teh dan rempah, hingga produk perikanan yang mengasilkan berbagai macam hasil laut.

"Faktor pendukungnya seperti keunggulan bahan baku lokal, sumber alam dan bahan baku yang melimpah, dukungan infrastruktur dan pemerintah, serta pertumbuhan perkembangan teknologi digital dalam memasarkan produk," ucapnya.

Dinkop dan UMKM Jateng juga mencatat, sampai dengan Triwulan II tahun 2024 jumlah binaan mencapai 191.689 UMKM. Rinciannya UKM produksi non pertanian sebanyak 74.203, UKM pertanian 28.520, UKM perdagangan 67.210 dan UKM jasa 21.756.

Eddy mengatakan, UMKM Jateng berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sejak tahun 2021, kontribusi koperasi dan UMKM terhadap PDRB Provinsi Jateng terus mengalami kenaikan.

"Tahun 2021 sebesar 12,45 persen, pada 2022 sebesar 12,46 persen dan pada tahun 2023 sebesar 14,89 persen,” jelasnya.

Adapun Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produk lokal dan ekspor. Ia mengatakan satu di antara upaya yang diambil melalui pameran di luar daerah dan promosi.

"Melalui promosi gairah produk lokal dapat meningkat, pelaku UMKM menjadi lebih kompetitif. Dengan begitu, mereka terpacu dalam dalam meningkatkan produk-produknya," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved