Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pesan Terakhir Dosen UII ke Istri sebelum Hilang & Terdeteksi Masuk AS, Rektor: Pulanglah Mas Rafie

Dosen Departemen Informatika UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama yang hilang dan terlacak di Boston, Amerika Serikat masih jadi misteri

Editor: muslimah
Istimewa
Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), Dosen UII hilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN). 

TRIBUNJATENG.COM - Dosen Departemen Informatika UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama yang hilang dan terlacak di Boston, Amerika Serikat masih jadi misteri.

Belum diketahui kenapa ia mengubah ruter penerbangan ke Boston dan batal pulang ke Indonesia sesuai jadwal.

Hubungan terakhir Rafie Pratama adalah melalui pesan kepada istri.

Saat itu ia menunggu penerbangan menuju Istanbul, Turki

Baca juga: Gurita Bisnis Narkoba Teddy Minahasa, Sekali Carikan Pembeli Anak Buah Dapat Rp 20 Juta

Baca juga: Dosen UII Hilang: Ahmad Munasir Terdeteksi Masuk Amerika Serikat Melalui Bandara Boston

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid meminta Rafie segera pulang.

“Misi utama kami sekarang adalah membawa mas Rafie pulang, berkumpul bersama keluarga dan mengabdi di UII,” ujar Fathul ketika ditemui wartawan setelah Milad ke-80 UII di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir, Kampus Terpadu UII, Senin (20/2/2023).

Ia mengatakan, pihak UII benar-benar tidak mengetahui motif apa yang melandasi Rafie untuk mengubah rute penerbangan.

Seharusnya, Rafie kembali ke Indonesia melalui rute Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Namun, alih-alih kembali ke Riyadh, Rafie justru membelokkan penerbangannya ke Boston, Amerika Serikat, sesuai dengan hasil pelacakan tim UII pada Sabtu (18/2/2023).

“Jujur, kami tidak tahu kalau mas Rafie mengubah rute penerbangan. Maka kami lapor ke polisi untuk laporan orang hilang. Kami belum tahu motifnya apa,” papar Fathul lagi.

Fathul menceritakan bagaimana tim UII bisa melacak posisi terakhir Rafie.

Dengan teknologi yang dimiliki, pihaknya bisa mendapatkan jejak, pada 12-13 Februari 2023 berupa akses Virtual Private Number (VPN), koneksi khusus yang dimiliki akademisi UPN, yakni eduVPN dan sign out email.

Fathul menyebut, Rafie sempat mengakses eduVPN dengan menggunakan HP pada 12 Februari 2023.

Pada 13 Februari 2023, Rafie terlacak melakukan sign out emailnya sekitar pukul 03.00 dan 08.00 waktu setempat.

“Dari akses eduVPN itu, kami tahu mas Rafie sudah ada di Istanbul. Setelahnya, ada kabar, mas Rafi masuk ke Amerika lewat Boston pada 13 Februari 2023. Ada pergerakan keluar bandara Boston atas nama Rafie dan menggunakan paspor dengan nomor yang sama,” ucapnya.

Namun, lagi-lagi, pihak UII belum mengetahui dimana Rafie berada karena dimungkinkan dirinya sudah tidak menggunakan nomor HP yang lama.

“Kami tidak tahu ada masalah apa dia. Pastinya, kami ingin membujuk dia pulang ke Indonesia dan bersama UII lagi. Mas Rafie ini orang yang cerdas,” tegas Fathul.

Fathul mengungkap, ini adalah kejadian khusus yang baru terjadi setelah delapan dekade UII menjadi kampus swasta kenamaan di Yogyakarta.

Nantinya, akan ada kebijakan dari kampus mengenai konferensi ke luar negeri.

“Didiskusikan dulu ya. Kami punya aturan, ada SOP tapi ini kasus khusus yang tak pernah terjadi sebelumnya. Kami ingin tahu motifnya apa baru bisa melangkah lebih lanjut,” tukas dia.

Diketahui sebelumnya, Rafie atau AMRP sempat mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) pada 5-12 Februari 2023.

Tim UII yang berangkat mengikuti aktivitas tersebut ada empat orang, termasuk Rektor UII, Prof. Fathul Wahid.

Adapun tujuan kunjungan ke USN adalah untuk mempererat kerja sama kedua universitas dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.

AMRP sendiri merupakan Asisten Profesor dan Sekretaris Departemen Informatika UII.

Untuk lebih mengatahuinya, berikut kronologi perjalanan Ahmad Munasir Rafie Pratama dari Oslo, Norwegia hingga tidak terlacak setelah di Istanbul, Turki dilansir dari TribunJogja:

1. 5 Februari 2023

Empat orang dari UII, termasuk Rektor UII, Prof. Fathul Wahid dan Ahmad Munasir Rafie Pratama PhD berkunjung ke University of South-Eastern Norway (USN) untuk mempererat kerja sama kedua universitas.

Dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.

2. 11 Februari 2023

Setelah sepekan beraktivitas di USN, tim UII meninggalkan Norwegia melalui bandara di Oslo.

Prof Fathul berjumpa terakhir dengan Ahmad di Oslo, pada malam 11 Februari 2023.

Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Ahmad tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.

Mengapa perjalanan dari Istanbul ke Riyadh dan tidak langsung Jakarta?

Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

Sebelum ke Oslo pada 5 Februari 2023, Ahmad memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Riyadh pada 23-25 Januari 2023.

3. 12 Februari 2023

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.

Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi.

Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP.

Update Sabtu 18 Februari 2023, ditemukan jejak aktivitas digital di Istanbul, Turki yang dilakukan oleh Ahmad.

Ahmad sempat terhubung Internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII.

Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.

Pihak kepolisian Oslo juga memastikan bahwa catatan pihak imigrasi bandara Oslo menunjukkan Ahmad sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

4. 13 Februari 2023

Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

Artinya, setelah tanggal 13 Februari hingga Minggu 19 Februari 2023 pukul 09.45 WIB, belum ada kabar lagi dari pelacakan Ahmad.

5. 16 Februari 2023

Di tanggal ini, seharusnya Ahmad sampai di Jakarta.

Ahmad seharusnya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00.

Adik Ahmad menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.

Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Ahmad malah tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” ucap Prof. Fathul.

Ikhtiar lain yang UII lakukan adalah meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“Selain itu, kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” tukasnya. (TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved