Wonosobo Hebat

Pelatihan Berbasis Kompetensi, Upaya Kurangi Pengangguran di Wonosobo

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Peserta mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2023 yang diadakan BLK Disnakertrans Wonosobo, Rabu (22/02/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnkertrans) Kabupaten Wonosobo mengadakan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2023 di Pendopo Bupati, Rabu (22/02/2023). 

Kegiatan ini rutin diadakan setiap satu tahun sekali untuk memberikan kompetensi dari sebuah bidang yang dijalankan. 

Adanya pelatihan berbasis kompetensi ini berkaitan dengan tingkat pengangguran di Wonosobo yang masih cukup tinggi. Selain itu penyumbang tingkat pengangguran juga pada usia-usia produktif yakni setelah lulus sekolah.

Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat menangkap peluang, yang saat ini label berkompetensi juga dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Menurut Firman Cahyadi selaku Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Disnakertrans Wonosobo, ada sebanyak 6 paket pelatihan dalam kegiatan ini. 

Diantaranya menjahit, tata rias, barista, desain grafis, office dan processing hasil pertanian. Setiap kejuruan diikuti 16 orang. Lamanya waktu pelatihan setiap paket juga berbeda-beda, mulai dari 3 minggu sampai 6 minggu. 

"Semua ini berdasar kurikulum berbasis kompetensi yang ditentukan yaitu berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Outputnya mereka nanti harus kompeten. Ukuran kompeten apa, yakni mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)," jelasnya. 

Rencananya tahun ini akan berlangsung selama dua tahap. Dengan setiap tahap masing-masing 6 paket pelatihan.

Kegiatan ini terbuka untuk umum melalui proses tahapan seleksi yang diadakan. Batas usia minimal 18 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan. 

"Alasannya karena pelatihan kita full dari pagi sampai sore sehingga tidak mau diganggu oleh aktivitas-aktivitas lain mereka, sehingga konsentrasi pada penyelenggaraan pelatihan ini," imbuhnya. 

Setelah kegiatan ini diharapkan melahirkan anak-anak muda Wonosobo yang kompeten, menguasai betul bidang kejuruan mereka. Sehingga bisa produktif bekerja, baik di bidang dunia industri, dunia usaha maupun melalui wirausaha mandiri. 

"Kita ada monitoring masa pelatihan setiap 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan. Untuk tahun kemarin kita mencatat ada angka kisaran 60 persen dari mereka yang bisa bekerja baik di dunia industri maupun wirausaha," imbuhnya. 

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Wonosobo, Mewujudkan Wonosobo yang Berdaya Saing, Maju, dan Sejahtera. 

"Saya minta kepada seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga tujuan penyelenggaraan pelatihan yakni membekali peserta dengan penguasaan kemampuan kerja dapat tercapai," tuturnya. 

Bupati mengharapkan kegiatan ini dapat memberi kontribusi lebih besar pada pengembangan ekonomi di Wonosobo.

"Kejuruan pelatihan berupa barista, menjahit, tata rias kecantikan, dan lainnya ini saya nilai prospektif dan relevan bagi perkembangan ekonomi dan dunia usaha di Wonosobo," imbuhnya. (ima)

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik SD Kelas 6 Tema 5 Halaman 168 169 170 171 172 Rumus Volume Globe

Baca juga: Menggugah Minat dan Motivasi Siswa Belajar PPKn melalui Team Work

Baca juga: Sebanyak 856 Calon Pengantin Purbalingga Mendapat Bimbingan Perkawinan dari Kemenag

Baca juga: KECELAKAAN MAUT SRAGEN : Mobil Terguling Tabrak Tronton di Tol Sambungmacan Sragen, 2 Tewas