Berita Kriminal
5 Fakta Baru Kasus Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Usai Ayahnya, Rafael Alun Trisambodo Buka Suara
Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pajak menemui fakta baru setelah ayah pelaku angkat bicara.
TRIBUNJATENG.COM - Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pajak menemui fakta baru setelah ayah pelaku angkat bicara.
Sebelumnya Mario Dandy Satriyo (20), sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penganiayaan.
Anak pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap anak pengurus pusat (PP) GP Ansor, David (17).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Komplek Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Permintaan Maaf Rafael Alun Ayah Mario Dandy: Saya Siap Diperiksa Soal Harta Kekayaan
Baca juga: Inilah Sosok Rafael Alun Trisambodo Pejabat Ditjen Pajak Kekayaannya Beda Tipis dengan Sri Mulyani
Baca juga: Nasib Pejabat Ditjen Pajak Ayah Mario Dandy Satriyo, Anaknya Pamer Harta dan Aniaya Anak
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Mario Dandy Satriyo langsung ditahan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan penetapan tersangka itu setelah pihaknya memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan sejumlah alat bukti.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi barang bukti dan alat bukti yang kami dapatkan, maka kemarin kami menetapkan saudara MDS sebagai tersangka," ujarnya dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).
Dirangkum Tribunnews.com, inilah fakta baru anak pejabat pajak menganiaya putra pengurus GP Ansor:
1. Ayah Tersangka Buka Suara
Pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo akhirnya buka suara.
Rafael Alun Trisambodo merupakan ayah dari Mario Dandy Satriyo.
Mengenai tingkah laku anaknya, Rafael Alun Trisambodo meminta maaf kepada keluarga korban hingga keluarga besar GP Ansor.
"Dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan."
"Keluarga Besar PBNU dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam," ucap Rafael dalam video yang diterima Tribunnews.com, Kamis (23/2/2023).
Menurut Rafael, permasalahan yang dilakukan putranya merupakan permasalahan pribadi dan tidak menyangkut institusi.
Meski Suporter Persita dan PSIS Semarang Damai Insiden Pelemparan Bus, Polisi Tetap Lanjutkan Kasus |
![]() |
---|
Inilah Tampang Pelaku Penipuan Modus Tukar Uang Receh di Purbalingga, Gondol Rp 3 Juta dari Toko |
![]() |
---|
Tim Gabungan Ini yang Berhasil Tangkap Pelaku Penusukan Kakak Adik di Kudus |
![]() |
---|
Empat Hari Pasca Peristiwa Tragis, Rumah Abu-abu Ika Rahmawati Masih Terpasang Police Line |
![]() |
---|
Remaja Kota Semarang Makin Brutal, Tawuran Sudah Pakai Bom Molotov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.