Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sukoharjo Makmur

Strategi Pemkab Agar Sukoharjo Tetap Surplus Beras Pasca Pandemi

Naiknya harga beras akhir-akhir ini, di kisaran Rp 13 ribu dikeluhkan sebagian masyarakat. Termasuk di Kabupaten Sukoharjo.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Istimewa
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat panen padi di Desa Karangwuni Kecamatan Weru, Rabu (22/2/2023) lalu 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO- Naiknya harga beras akhir-akhir ini, di kisaran Rp 13 ribu dikeluhkan sebagian masyarakat. Termasuk di Kabupaten Sukoharjo.

Pemkab Sukoharjo pun melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas harga pangan beras, di antaranya melalui operasi pasar beras dengan harga lebih rendah. 

Namun kabar baiknya, sebagian petani di Kabupaten Sukoharjo sudah mulai panen raya. Panen raya padi ini diharapkan mampu menstabilkan kembali harga beras di pasaran. 

Terlebih Kabupaten Sukoharjo termasuk salah satu daerah pemasok beras terbesar di Jawa Tengah. 

Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyebut, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. 

Meskipun terdampak pandemi Covid-19 dan anomali iklim, nyatanya Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. 

Ia mengatakan, realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 ku/ha GKG.

“Keberhasilan Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta, "katanya, Sabtu (25/2/2023) 

Kerjasama berbagai pihak itu di antaranya dengan mengadopsi inovasi teknologi baru di bidang pertanian. Salah satunya melalui program IP400, dengan empat kali tanam dan empat kali panen dalam satu tahun. 

Dengan demikian, Sukoharjo masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah di tengah situasi pandemi. 

Bupati mengakui, sebagai pelaksana Program Super Prioritas IP400 seluas 10.000, tentunya masih perlu banyak dievaluasi. 

Sehingga ke depan program itu benar-benar dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.

Perlu inovasi dalam penyediaan benih super genjah, serta memotivasi petani untuk percepatan tanam. Juga upaya untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian. 

"Sehingga Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus beras, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya,” tambah Bupati.

Baca juga: Polsek Karangmoncol Purbalingga Sita Puluhan Liter Tuak di Kios Dekat Jembatan Merah

Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah: Sinergi Pemerintah dan Muhammadiyah Hadapi Perubahan Zaman

Baca juga: MAU TAHU! Trik Jambret Semarang saat Beraksi , Sasar Pemotor Main Handphone

Baca juga: Ikasma Tegal Siap Berkolaborasi Bersama Pemkot Atasi Stunting 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved