Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Tourette Syndrome? Dialami Penyanyi Lewis Capaldi, Kambuh Saat Konser di Jerman

Apa Itu Tourette Syndrome? Dialami Penyanyi Lewis Capaldi, Kambuh Saat Konser di Jerman

Penulis: non | Editor: galih permadi
YOUTUBE
Apa Itu Tourette Syndrome? Dialami Penyanyi Lewis Capaldi, Kambuh Saat Konser di Jerman 

Apa Itu Tourette Syndrome? Dialami Penyanyi Lewis Capaldi, Kambuh Saat Konser di Jerman

 

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Tourette Syndrome? Dialami penyanyi Lewis Capaldi yang kambuh saat konser di Jerman.

 

Tourette Syndrome yang dialami Lewis Capaldi kambuh saat dirinya konser di Frankfrut, Jerman.

 

Lewis Capaldi mengalami tic yang umum terjadi pada penderita Tourette.

 

Karena hal itu, Lewis kesulitan untuk bernyanyi.

 

Sehingga para penonton dan fans pun membantu Lewis untuk menyelesaikan lagu tersebut.

 

Apa Itu Tourette Syndrome?

 

Tourette Syndrome (TS) adalah kondisi gangguan sistem saraf. 

 

Gangguan tersebut menyebabkan penderitanya mengalami "tic".

 

Tic adalah kedutan, gerakan, atau suara tiba-tiba yang dilakukan berulang kali secara involunter.

 

Hal tersebut berarti penderita TS tidak dapat mengontrol gerakan dan suara.

 

Seorang anak dapat didiagnosis sindrom Tourette jika memiliki beberapa jenis tic yang berbeda.

 

Khususnya beberapa tic motorik dan setidaknya satu tic selama setidaknya satu tahun.

 

Anak dengan gejala Tourette mungkin perlu menemui neurologis atau ahli saraf.

 

Melalui pemeriksaan fisik, riwayat keluarga, riwayat medis, mengobservasi gejala, dokter dapat membuat diagnosis sindrom ini.

 

Tidak diketahui secara pasti penyebab sindrom Tourette. 

 

Terdapat kemungkinan bahwa sindrom ini disebabkan oleh kombinasi faktor bawaan (genetik) dan lingkungan.

 

Bahan kimia di otak yang mengirimkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk dopamin dan serotonin, bisa jadi berperan.

 

Faktor risiko dari sindrom Tourette meliputi riwayat keluarga yang memiliki sindrom Tourette atau tic lainnya

 

Untuk laki-laki memiliki risiko tiga sampai empat kali lebih tinggi ketimbang perempuan.

 

Terdapat dua jenis tipe tic, yaitu motor dan vokal. 

 

Yakni tic motorik, yang merupakan gerakan tubuh, seperti berkedip, mengangkat bahu, atau menyentak lengan. 

 

Sedanbkan tic vokal uara yang dibuat seseorang dengan suaranya, seperti bersenandung, berdeham, atau meneriakkan kata dan frasa.

 

Tic vokal dibagi menjadi dua, yakni sederhana, seperti berdeham, mengendus, atau merengut.

 

Sedangkan yang kompleks dengan memanggil seseorang, mengulangi kata-kata orang lain (echolalia), atau menyumpah serapah (coprolalia).

 

Selain itu, tic dapat:

 

• bersifat variatif dari segi frekuensi dan tingkat keparahan

 

• memburuk saat penderita sakit, stres, cemas, lelah, atau bersemangat

 

• terjadi saat tidur

 

• berubah seiring waktu

 

• memburuk pada awal masa remaja dan membaik saat transisi menuju dewasa

 

Beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis juga meliputi:

 

• MRI

 

• CT Scan

 

• EEG

 

• tes darah

 

 

Perawatan penderita TS biasanya melibatkan pengobatan dan perawatan non-farmakologis. 

 

Dalam kasus langka, operasi dapat menjadi alternatif.

 

Obat yang digunakan dapat termasuk:

 

• antihipertensi: dapat digunakan penderita Tourette bergejala ringan dengan mengatur kadar neurotransmitter

 

• relaksan otot: untuk mengendalikan tic fisik dengan mengobati kelenturan saat otot menjadi terlalu kaku

 

• neuroleptik: untuk memblokir dopamin di otak, efektif mengobati gejala Tourette sedang hingga parah

 

Selain itu, beberapa terapi yang dapat dilakukan mencakup:

 

• terapi tingkah laku

 

• psikoterapi

 

• stimulasi otak mendalam (deep brain stimulation).

 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved