Berita Demak

Disinyalir Banyak Kecurangan, Konfercab Ansor Demak Berakhir Ricuh Hingga Terjadi Aksi Dorong

Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Demak berakhir ricuh menyusul aksi protes dan dugaan rekayasa di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Senin (27/2) malam.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/TANGKAPAN LAYAR
Suasana Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Demak yang berlangsung di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Bulusari, Sayung, berakhir ricuh, Senin (27/2) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Demak yang berlangsung di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Bulusari, Sayung, berakhir ricuh, Senin (27/2) malam.

Ratusan pengurus ranting dan banser melakukan aksi protes menyusul proses konfercab yang dinilai penuh rekayasa dan kecurangan.

Protes semakin memanas lantaran sebagian peserta yang memiliki hak suara tidak diizinkan masuk.

Baca juga: Muncul Sosok Lain dalam Video Penganiayaan Mario Terhadap Anak Pengurus GP Ansor, Siapa Dia?

Tak kurang dari 700 anggota banser dari sejumlah PAC pun dilarang menyaksikan kegiatan itu, akibatnya bersitegang dengan panitia hingga terjadi aksi dorong di pintu gerbang.

Namun tak berapa lama mereka akhirnya bisa masuk setelah jumlah banser yang datang semakin banyak.

Sementara itu Mantan Ketua PC GP Ansor Demak Nurul Muttaqin yang merasa menjadi bagian dari sasaran protes dikabarkan melarikan diri dengan cara keluar lewat jendela belakang sekolah tempat berlangsungnya acara.

"Tadi ada yang melihat Nurul Muttaqin keluar lewat jendela dengan memecah kaca, karena banyak yang mencari dia," kata salah seorang anggota banser yang ada di lokasi tersebut.

Ketua PAC GP Ansor Mranggen Watsiq mengatakan tahapan Konfercab yang menjadi penentu pemilihan ketua berlangsung sangat singkat nyaris tidak lebih dari 10 menit.

"Tatib dibaca cepat dan tahu-tahu pimpinan sidang memutuskan nama calon yang jadi. Ini Konfercab apa-apaan kok seperti dagelan," katanya.

Baca juga: Buntut Pengeroyokan Anak Pengurus GP Ansor, Mario Dikeluarkan Kampus dan SMA Tarakanita 1 Dihujat

Watsiq menuturkan, sehari sebelumnya, saat proses penghitungan jumlah rekomendasi untuk usulan nama bakal calon ketua, terdapat dua kandidat yakni Mukahammad Nur Huda dan Lathifa Fahri. 

Sehubungan dukungannya memenuhi unsur perolehan minimal suara, maka pimpinan sidang mengatakan bahwa selanjutnya akan dipertemukan kedua kandidat untuk musyawarah mufakat. Jika tidak mufakat maka ditempuh melalui voting tertutup atau digelar konfercab ulang.

"Tetapi nyatanya tidak demikian. Ini menunjukkan keputusan sidang tak konsisten dan mengingkari yang telah menjadi keputusan bersama semua pimpinan PAC," tegasnya.

Senada disampaikan Ketua PAC Ansor Guntur, Choerul Huda bahwa sejak awal panitia tidak netral.

Bahkan keputusan penentuan dilakukan dengan mengingkari keputusan sebelumnya, dan diambil saat belum banyak peserta yang hadir karena masih dalam perjalanan.

"Kami melihat penuh rekayasa, kecurangan dan tidak fair. Sebenarnya hal ini sudah terendus sejak tahapan pengumpulan rekomendasi bakal calon," ungkapnya. 

Sebab, dari keterangan beberapa ketua ranting ternyata nama pilihan calon ketua yang ada dalam surat rekomendasi dimanipulasi. 

Baca juga: Teman Mario Ikut Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor, Ini Perannya

Solekhan, salah satu pengurus ranting di kecamatan Bonang mengaku merasakan keganjilan-keganjilan dari panitia. 

"Beberapa ranting yang beda suara bahkan dipersulit mendapatkan surat undangan dan rekom yang dibawa oleh ketua PAC Bonang," terangnya.

Melihat banyak kecurangan dan kotornya pelaksanaan konfercab Ansor Demak, senior Banser Demak Teguh Arjun mengaku tak bisa menerima melihat kenyataan demikian, karena telah menciderai organisasi dan menimbulkan perpecahan di internal Ansor Banser Kabupaten Demak. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved