Guru Berkarya
Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Bhinneka Tunggal Ika
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn merupakan mata pelajaran yang berkesinambungan dari jenjang sekolah dasar sampai pendidikan selanju
Oleh: Agus Purwoko,S.Pd., SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn merupakan mata pelajaran yang berkesinambungan dari jenjang sekolah dasar sampai pendidikan selanjutnya termasuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). PPKn memiliki peran yang urgen dalam pembentukan karakter dan perilaku setiap siswa di sekolah. Selain itu, materi PPKn juga berisi tentang kewarganegaraan yang lengkap pada proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis sekaligus guru menawarkan penggunaan model pembelajaran kooperatif karena model pembelajaran berkelompok dipercaya dapat membangkitkan antusiasme dan semangat siswa dalam pembelajaran PPKn, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT). Guru meyakini pembelajaraan TGT mampu memberikan suasana pembelajaran aktif, efektif, menyenangkan, dan memudahkan penguasaan mata pelajaran terutama materi kelas sembilan tentang Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Model TGT muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep jika mereka saling berkelompok dengan temannya. Pembelajaran TGT merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Isjoni (2013:83) mengungkapkan bahwa TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang terbentuk ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 hingga 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku, dan ras yang berbeda. Pembelajaran TGT dimulai dengan penyampaian materi oleh guru kemudian belajar kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan. Dalam model TGT terdiri 5 komponen yaitu presentasi kelas, belajar kelompok, permainan (games), pertandingan (turnamen), dan penghargaan kelompok. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi PPKn. Dalam presentasi kelas, siswa memperhatikan dan memahami materi. Selanjutnya, dibentuk kelompok, terdiri dari empat atau lima orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. Kelebihan penggunaan model pembelajaran ini adalah pertama, siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya. Kedua, rasa percaya diri siswa menjadi tinggi. Ketiga, mengurangi perilaku menyimpang siswa di dalam kelas, misal mengganggu teman. Keempat, motivasi siswa bertambah. Kelima, meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan tertentu. Keenam, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi, baik toleransi antarsiswa maupun toleransi antara siswa dan guru. Ketujuh, siswa bebas mengaktualisasikan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya sehingga interaksi antarsiswa maupun interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih hidup dan tidak membosankan.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament mengikuti urutan yaitu pertama, pembelajaran diawali dengan memberikan pelajaran. Selanjutnya, guru memberikan pengumuman kepada semua siswa bahwa akan dilaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Kedua, guru memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan bekerja sama dengan kelompok belajar yang dibentuk oleh guru. Kelompok belajar tersebut dibentuk secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik siswa. Ketiga, siswa bermain dalam meja turnamen mewakili kelompoknya. Setiap meja turnamen terdiri atas 3-4 siswa yang memiliki kemampuan setara. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan memperoleh penghargaan.
Penggunaan Model pembelajaran TGT pada materi Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika di kelas sembilan di SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang terbukti dapat menambah semangat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan unsur permainan (game) dalam TGT mendukung aktivitas belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Siswa mampu menjaga kebersamaan dan perbedaan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
tribunjateng.com
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.