Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mistis

Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo

Ini Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo

Penulis: non | Editor: galih permadi
YouTube
Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo 

Melansir Tribun Solo selain Onggo Inggi di Jembatan Jurug juga kerap muncul sosok peri.

"Orang pejalan kaki atau yang naik motor sering diweruhi.

Kadang bisa peri, pocong, di pojok itu, kadang seperti peri, tapi naik motor diboncengin," cerita Guntoro (50) warga Ngringo, Kecamatan Jaten.

Guntoro menambahkan nuansa mistis yang kental di Jembatan Jurug A bisa dikarenakan berbagai faktor.

Di antaranya karena jembatan ini masih sering digunakan untuk melarung ari-ari bayi yang baru lahir serta untuk membuang sesajen di titik tertentu.

"Setelah sesajen itu sudah berkurang, kadang kalau telat muncul lagu," lanjut dia.

Meski besar di daerah Jurug, Guntoro tetap merinding jika harus melewati jembatan Jurug A.

"Kalau lewat dulu sering merinding, saya sering malam-malam lewat, dari pesan orang tua kalau enggak salah harus klakson atau ya salam," tuturnya.

Faktor lain disebutnya adalah usia atau umur dari jembatan itu sendiri.

Jembatan Jurug A sendiri sudah puluhan tahun berdiri di atas sungai Bengawan Solo.

Dibangun sekira pada 1913 oleh Pakubuwono X, jembatan itu selesai dibangun dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1915.

Sampai saat ini jembatan Jurug A masih sering dilintasi warga dengan kendaraan roda dua hingga sepeda. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved