Cerita Mistis
Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo
Ini Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo
Penulis: non | Editor: galih permadi
Kisah Mistis Pengendara dan Pejalan Kaki Saat Lewati Jembatan Jurug A Solo
TRIBUNJATENG.COM - Inilah cerita mistis para pengendara dan pejalan kaki yang kerap melihat sosok gaib di Jembatan Jurug A, Solo.
Jembatan Jurug A merupakan jembatan penghubung antara Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar.
Namun kini jembatan tersebut tengah ditutup bersamaan dengan proyek rehabilitasi Jembatan Jurug B.
Di tengah lalu-lalang kendaraan dan pengguna jalan, ada mitos tentang sosok makhluk halus yang disebut Onggo Inggi.
Bahkan mitos keberadaan Onggo Inggi telah beredar sejak 1970-an.
Sosok Onggo Inggi sendiri digambarkan sebagai makhluk halus yang hanya memiliki kepala dan rambut.
Disebutkan Onggo Inggi kerap menjadikan perawan atau perjaka sebagai mangsanya.
Menurut cerita beberapa warga sekitar dan orang-orang yang tengah memancing di daerah tersebut kerap melihat sosok kepala terbang.
Jembatan Jurung memang telah berdiri selama ratusan tahun.
Banyak cerita menyebutkan jembatan tersbeut juga menjadi saksi bisu kemerdekaan RI hingga keganasan PKI.
Pada tahun 1965, jembatan tersebut sering dijadikan lokasi pembuangan mayat.
Bahkan, mayat yang dibuang disana tidak hanya satu orang, namun ada dua hingga tiga mayat.
Menurut warga sekitar suasana jembatan yang sepi juga membuatnya sering menjadi lokasi bunuh diri.
Meski telah berdiri ratusan tahun sebelum mengalami rehabilitasi, jembatan tersebut tetap kokoh berdiri saat banjir pada 1966.
Melansir Tribun Solo selain Onggo Inggi di Jembatan Jurug juga kerap muncul sosok peri.
"Orang pejalan kaki atau yang naik motor sering diweruhi.
Kadang bisa peri, pocong, di pojok itu, kadang seperti peri, tapi naik motor diboncengin," cerita Guntoro (50) warga Ngringo, Kecamatan Jaten.
Guntoro menambahkan nuansa mistis yang kental di Jembatan Jurug A bisa dikarenakan berbagai faktor.
Di antaranya karena jembatan ini masih sering digunakan untuk melarung ari-ari bayi yang baru lahir serta untuk membuang sesajen di titik tertentu.
"Setelah sesajen itu sudah berkurang, kadang kalau telat muncul lagu," lanjut dia.
Meski besar di daerah Jurug, Guntoro tetap merinding jika harus melewati jembatan Jurug A.
"Kalau lewat dulu sering merinding, saya sering malam-malam lewat, dari pesan orang tua kalau enggak salah harus klakson atau ya salam," tuturnya.
Faktor lain disebutnya adalah usia atau umur dari jembatan itu sendiri.
Jembatan Jurug A sendiri sudah puluhan tahun berdiri di atas sungai Bengawan Solo.
Dibangun sekira pada 1913 oleh Pakubuwono X, jembatan itu selesai dibangun dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1915.
Sampai saat ini jembatan Jurug A masih sering dilintasi warga dengan kendaraan roda dua hingga sepeda. (*)
Angkernya Kampus UGM Yogyakarta: Urban Legend Sosok Mbak Yayuk di Fakultas Ekonomika dan Bisnis |
![]() |
---|
Pengalaman Mistis Mantan Pramugari: Melihat Penumpang yang Ternyata "Human Remains" |
![]() |
---|
Cerita Mistis 12 Tahun Dihantui Makhluk Gaib Akhirnya Puskesmas Tutup Permanen |
![]() |
---|
Cerita Mistis Pengendara HRV Tersesat Jalur Gaib Google Maps ke Hutan Tambakromo Pati |
![]() |
---|
Cerita Mistis Ritual 7 Kali Putari Makam di Malam Jumat Urban Legend TPU Jeruk Purut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.