Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang Bukan Kali Pertama, Dulu Ada Wacana Relokasi Warga Tapi Urung

17 orang tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara Jumat (3/3/2023).Korban meninggal termasuk dua anak kecil

Editor: muslimah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga memadamkan api yang membakar rumahnya akibat kebakaran Depo Pertamina di kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Kebakaran yang melanda Depo Plumpang terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNJATENG.COM - 17 orang tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara Jumat (3/3/2023).

Korban meninggal termasuk dua anak kecil.

Sementara korban luka berjumlah 50 orang.

Warga menjadi korban karena di sekitar depo merupakan pemukiman penduduk.

Baca juga: 17 Tewas dan 51 Luka dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ini Kesaksian Warga Sebelum Peristiwa

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Terbakar: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Pastikan Pasokan BBM Aman

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang bukan kali pertama terjadi.

Tangki 24 di depo tersebut pernah terbakar pada Minggu, 18 Januari 2009. Keesokan harinya diketahui satu orang meninggal dunia. Warga pun sempat diungsikan.

Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, kala itu muncul wacana merelokasi warga Tanahmerah dan Rawasengon, yang  tinggal begitu dekat dengan Depo Pertamina.

Pemda DKI, seperti diberitakan Kontan.co.id pada 23 Januari 2009, meminta Pertamina untuk berunding bersama mengenai relokasi warga yang tinggal di lahan milik Pertamina tersebut.

"Kita mesti bicara dengan Pertamina, mereka menjanjikan akan menghubungi untuk membuat strategi yang sifatnya win-win solution," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, usai sholat Jumat di Balaikota, Jumat (23/1).

Selanjutnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut) telah menyiapkan rumah susun (rusun) bagi warga yang memiliki KTP DKI, demikian pemberitaan Kompas.com pada 27 Januari 2009. 

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono kala itu mengatakan sudah menyiapkan tempat relokasi bagi warga Tanahmerah, Semper.

"Jika memang sudah ada rekomendasi dari Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan relokasi, kami siap membantu rencana relokasi tersebut. Dan kami juga siap memfasilitasi warga untuk mendapatkan rumah susun," katanya.

Namun, tampaknya wacana tersebut belum terealisasikan. Sebab, masih ada warga bermukim sangat dekat dengan Depo Pertamina Plumpang.

Hingga akhirnya kejadian yang sama berulang, Jumat (3./3/2023) malam.

Sebagian warga di pemukiman padat Jalan Tanah Merah Bawah, RT012 RW09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, jadi korban amukan api.

Jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka jauh lebih banyak dari tahun 2009.

Pertamina harus tanggung jawab

Selang Estafet yang digunakan Sudin Gulkarmat untuk Alirkan Sumber Air dari Kali Plumpang, menuju lokasi kebakaran Intergrated Terminal BBM Jakarta Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Selang Estafet yang digunakan Sudin Gulkarmat untuk Alirkan Sumber Air dari Kali Plumpang, menuju lokasi kebakaran Intergrated Terminal BBM Jakarta Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). (KOMPAS.COM/RIZKY SYAHRIAL)

Pengamat Ekonomi Energi, Fahmi Radhi menilai peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan berdampak pada kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan menimbulkan keresahan sosial.

"Yang saya khawatirkan adalah Kemudian ini mengganggu pasokan yang di SPBU, itu yang menyebabkan adanya suatu kelangkaan. Nah kalau itu benar, jadi itu akan menyulut keresahan sosial juga," kata Fahmi, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).

Ia pun menekankan kerugian besar saat ini sedang dialami Pertamina.

"Nah itu kerugian saya kira dalam jumlah yang besar," jelas Fahmi.

Dirinya pun meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bertanggung jawab terkait peristiwa yang menimbulkan korban jiwa ini.

"Maka tadi salah satu usul yang saya sampaikan, Direktur Utama Pertamina harus bertanggung jawab, bentuknya bisa mengundurkan diri atau dia harus diundurkan, karena kerugian dan korbannya ini dalam jumlah yang besar ya," tegas Fahmi.

Terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati angkat bicara terkait insiden kebakaran di depo BBM atau Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/2/2023) malam.

Ia memastikan pasokan BBM tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.

"Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk," ungkap Nicke dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Ia melanjutkan, saat ini perseroan fokus menangani kejadian di Integrated Terminal Plumpang Jakarta, prioritaskan pemadaman dan evakuasi warga di sekitar lokasi.

Nicke juga menyampaikan bahwa penanganan kejadian tersebut bekerjasama dengan pihak terkait.

Nicke turut mengucapkan keprihatinannya dan permohonan maaf atas kejadian ini,

"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," jelas Nicke.

Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, fungsi terkait dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini.

"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," pungkas Nicke.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved