Berita Jateng
Satu Dekade Program JKN, Simak Berbagai Transformasinya
engarungi satu dekade perjalanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Semarang
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Transformasi digital terus digencarkan BPJS Kesehatan. Seperti, pada Mobile JKN peserta dapat memanfaatkan konsultasi dokter, perubahan faskes, informasi dan pengaduan layanan JKN dan antrean dalam jaringan (daring) atau online.
Fitur antrian online yang terkoneksi sangat bermanfaat bagi peserta dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Melalui fitur ini, peserta tidak perlu datang lebih awal untuk mengambil nomor antrian di fasilitas kesehatan, peserta memiliki kepastian dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memonitor langsung antrean melalui gawai. Otomatis, peserta tidak perlu membuang waktu untuk menunggu antrean di ruang tunggu.
Sedangkan, bagi fasilitas pelayanan kesehatan penumpukan antrean pasien dapat terurai.
Dengan diterapkannya sistem antrean online, pelayanan kesehatan menjadi lebih tertib dan cepat, karena pasien yang sudah mendapatkan nomor tinggal menunjukkan nomor antrian.
Keunggulan program tersebut yakni validitas data yang mengambil nomor antrean sesuai dengan nama pasien yang berkunjung.
Lebih lanjut, untuk menjaga akuntabilitas dan kemudahan administrasi di FKRTL saat ini telah terimplementasi fingerprint yang terakselerasi dengan terbentuknya Surat Eligibilitas Pelayanan (SEP) elektronik di FKRTL.
Harapannya dengan singkatnya durasi proses pendaftaran dan validitas data kepesertaan, akan semakin memberikan kemudahan dalam mengakses pelayanan JKN dan memberikan dampak.
“Sudah 100 % poli rawat jalan di rumah sakit di Kota Semarang dan Kabupaten Demak ini menerapkan SEP elektronik, sedangkan pada rawat inap, Rumah Sakit Hj. Fatimah Sulhan Demak menjadi pionir dan akan disusul rumah sakit lainnya pada Maret ini,” terang Andi.
Tidak hanya menciptakan inovasi, BPJS Kesehatan juga berupaya untuk melakukan monitoring terhadap implementasinya. Meski indeks kepuasan Peserta JKN berada pada angka 89,6 atau naik dua poin pada tahun 2021.
Hal ini tidak terus membuat kami jumawa, bahkan hal ini layaknya pecutan bagi kami untuk terus bergerak bersama membangun sinergi dan kolaborasi bersama stakeholder dalam ekosistem JKN agar pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat dan peserta JKN mudah, tidak ribet dan tanpa diskriminasi.
"Bahkan sejak tahun 2022 seluruh petugas di kantor cabang kami, turut serta terjun ke lapangan melalui program “Seeing Is Believing”,” jelas Andi.
Andi menegaskan, sebagai penyelenggara program JKN pihaknya perlu untuk merasakan sendiri bagaimana sebagai peserta, bagaimana kondisi layanan faskes tingkat pertama dan lanjutan.
Hal tersebut berdampak pada potret pelayanan Program JKN yang kita dapatkan memang keadaan sebenarnya di lapangan dan upaya perbaikan dapat dilakukan tepat sasaran.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Niken Diah Anita Sari berpandangan Program JKN ini sangat membantu masyarakat juga anggota kepolisian dalam mengakses pelayanan kesehatan.
Melalui Program Speling, Pemprov Jateng Terus Upayakan Pemerataan Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Rahasia Filosofi 4 Batik Khas Jawa Tengah, dari Sogan Keraton Solo hingga Merah Lasem Rembang |
![]() |
---|
Diresmikan Gubernur Ahmad Luthfi, Masyarakat Apresiasi Perbaikan Jalan Bumiayu–Salem |
![]() |
---|
PGRI Kota Semarang Tolak Guru Jadi Pencicip MBG: Nyawa Kok Dicoba-coba! |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan Wiradesa-Kajen Capai 45 Persen, Gubernur Luthfi: Jalan Jateng 94 Persen Mantap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.