Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Beginilah Cara IFC Populerkan Sarung Kepada Warga Semarang, David: Ini Bisa Jadi Style Baru

Peringatan Hari Sarung Nasional yang jatuh setiap 3 Maret itu, IFC mengadakan kampanye sarong (sarung) di Pollux Paragon Mall Semarang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Suasana kampanye sarong (sarung) yang digelar IFC di Pollux Paragon Mall Semarang, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indonesian Fashion Chamber (IFC) seluruh chapter di Indonesia secara serentak menggelar "Sarong Movement Campaign: Sarong is My New Style", Minggu (5/3/2023).

Acara itu digelar di berbagai tempat seperti car free day, restoran, cafe, dan public space.

Kegiatan ini juga tidak terkecuali digelar di Kota Semarang.

Dalam momentum peringatan Hari Sarung Nasional yang jatuh setiap 3 Maret itu, IFC mengadakan kampanye sarong (sarung) di Pollux Paragon Mall Semarang, Tiong Bahru Lantai 3.

Ketua Pelaksana, David Kurniawan mengatakan, IFC Semarang sengaja memilih mal dengan menyasar kalangan anak muda.

Baca juga: Saat Nasi Rendang dan Kenangan Menyatu di Rumah Makan Padang Semarang, Ada Ribuan Kaset Jadul

Aktivitas kampanye di antaranya edukasi tentang sarung, praktik styling sarong kekinian, serta bagi-bagi merchandise untuk pengunjung yang berpartisipasi dan beruntung.

Melalui gerakan ini IFC Semarang berharap warga Semarang dan sekitarnya tergerak menjadikan sarung sebagai busana keseharian sebagai identitas bangsa Indonesia.

"Dengan penyelenggaraan kegiatan pada Hari Sarung Nasional ini, kami berharap masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Semarang pada khususnya bisa teredukasi."

"Bahwa sarung bukan hanya tradisional, tapi juga bisa di-styling, dibuat gaya sehingga tagline kami 'Sarong is My New Style'."

"Tagline ini, harapan kami sarung menjadi style baru."

"Maka sarung bisa digunakan sehari-hari, bisa dipakai untuk kerja, santai, untuk ke mal sampai acara-acara kondangan pesta, dan lain sebagainya," kata David kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).

Suasana kampanye sarong (sarung) yang digelar IFC di Pollux Paragon Mall Semarang, Minggu (5/3/2023).
Suasana kampanye sarong (sarung) yang digelar IFC di Pollux Paragon Mall Semarang, Minggu (5/3/2023). (TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH)

Baca juga: Kawal Hak Pilih Penghuni Lapas di Semarang, Bawaslu Awasi Perekaman Biometrik

David menjelaskan, yang terlihat selama ini orang mengidentikkan sarong dengan busana ibadah dan dipakai kaum lelaki.

Menurutnya, definisi sarung yang sebenarnya adalah kain yang melilit di pinggang.

Soal bahan maupun style tidak ada ketentuan yang mengatur.

Bahan sarung bebas, bisa berupa kain batik, lurik, songket, kain endek bali, dan sebagainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved