Guru Berkarya
Dukungan Pemerintah Dalam Pendidikan Literasi Keuangan di Sekolah
Indonesia dikenal dengan kebiasaan masyarakatnya yang cenderung konsumtif dan gemar mengalokasikan uang untuk hal-hal yang besifat jangka pendek.
Oleh: Rakhmat Wijaya, SE, MM, Ak, CA, Asean CPA DKP Prov Jateng
Indonesia dikenal dengan kebiasaan masyarakatnya yang cenderung konsumtif dan gemar mengalokasikan uang untuk hal-hal yang besifat jangka pendek. Lebih parahnya kebiasaan membeli barang tersebut berdasar atas dasar kesukaan dan keterkaitan terhadap model barang yang terlihat menarik, tanpa adanya perencanaan, pertimbangan harga, serta tanpa mempertimbangkan manfaat ataupun kegunaan (Investor.id, 2022). Terkadang semua itu dilakukan hanya karena dorongan menjaga penampilan diri dan gengsi serta untuk menjaga simbol status semata (Astuti, 2013).
Pentingnya pengetahuaan yang mendalam tentang literasi keuangan membuat pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan untuk mendidik masyarakat yang sadar dan paham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam budaya masyarakat kita adalah tabu membicarakan segala sesuatu tentang uang dihadapan anak (Sina, P. G, 2014). Padahal anak yang tumbuh tanpa bekal yang cukup mengenai pengetahuan tentang pengelolaan keuangan bisa berakibat kurang baik pada kesehatan keuangan pribadi ataupun keluarga mereka di masa mendatang.
Pendidikan literasi keuangan di Indonesia masih menjadi sesuatu yang jarang dilakukan. Baik di lingkungan keluarga ataupun sekolah, pemberian pendidikan tentang literasi keuangan masih belum dilakukan secara serius dan terencana. Kebutuhan anak akan pendidikan literasi keuangan yang semakin mendesak membutuhkan komitmen dan peran serta aktif dari berbagai pihak. Itulah mengapa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tentang kesehatan finansial keluarga tidak mendapat porsi pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Karena itu pendidikan keuangan literasi keuangan harus diberikan sedini mungkin kepada anak terutama pada usia pra sekolah dan sekolah dasar.
Peran Sekolah dan Dukungan Pemerintah
Masyarakat kebanyakan orang tua tidak menguasai dan tidak mempunyai kesadaran tentang pendidikan literasi keuangan, sebab itu anak hanya akan melihat dan belajar dari apa yang dilakukan orang tua mereka. Dampak lebih jauhnya adalah keadaan keuangan anak tidak jauh berbeda dengan keadaan keuangan orang tua mereka (Sina, P. G, 2014).
Pendidikan literasi keuangan di sekolah menjadi sangat penting selain sebagai penyeimbang dan pelengkap pendidikan literasi keuangan yang telah diterima anak dari orang tua mereka, bisa juga menjadi pemutus mata rantai kemiskinan yang ada dalam masyarakat.
Menurut Organisations for Economics Co-operations and Development (OECD, 2006), hambatan utama dalam penerapan pendidikan literasi keuangan di sebuah negara terletak pada kurangnya kemauan politik, kurangnya sumberdaya dan bahan ajar, kurikulum yang sudah penuh sesak, dan keahlian yang kurang memadai.
Untuk kesuksesan pendidikan literasi keuangan di sekolah, yang pertama kali harus dilakukan adalah komitmen dari pemerintah. Bentuk dukungan politik yang kuat dan konsisten baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah akan sangat mendukung dari penerapan pendidikan literasi keuangan di sekolah, sehingga akan mudah masuk dan terintegrasi dengan kurikulum Nasional.
Ketersediaan tenaga guru yang kompeten serta materi ajar yang berkualitas juga sangat dibutuhkan dalam penerapan pendidikan literasi keuangan di sekolah. Semua faktor pendukung tersebut harus berjalan secara simultan dan berkesinambungan serta dimulai sedini mungkin pada anak usia sekolah, sehingga proses internalisasi nilai-nilai pendidikan literasi keuangan akan berjalan dengan baik.
tribunjateng.com
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.