Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSI Incar Koalisi Pendukung Ganjar

Grace Natalie mengatakan, partainya akan berkoalisi dengan partai politik (parpol) pendukung Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

Editor: Vito
Instagram/ psi_id
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Grace Natalie 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengatakan, partainya akan berkoalisi dengan partai politik (parpol) pendukung Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

Sebab, ia menyebut, PSI telah mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres) dan Yenny Wahid sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). "Intinya (PSI-Red) siap berkoalisi dengan pilihan presidennya sama," katanya, di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (7/3).

Menurut dia, PSI bertekad untuk mengusung pasangan Ganjar-Yenny di pilpres 2024. "PSI kan capresnya sesuai dengan rembuk rakyat kami (Ganjar dan Yenny-Red). Nah, kami sama-sama mau mengusung beliau berdua ini, kami siap untuk berkoalisi," ujarnya.

Grace menuturkan, dinamika koalisi menjelang 2024 saat ini semuanya masih sangat cair. "Ini kan situasi lagi cair ya, yang pasti kami masih terus komunikasi kok, mainnya tidak publik sih, terus komunikasi," ungkapnya.

Namun, ia memastikan PSI tak akan berkoalisi dengan parpol pengusung Anies Baswedan di pilpres 2024. Anies merupakan bakal capres yang telah dideklarasikan Koalisi Perubahan, yakni gabungan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau itu (gabung ke Koalisi Perubahan-Red) pasti tidak sih, meskipun dunia runtuh kami tidak. Koalisi Perubahan enggak bakal masuk. Enggak mungkin," ungkapnya.

Grace menegaskan, PSI tak memiliki masalah secara personal dengan Anies. Namun, pihaknya menyinggung politisasi identitas yang dinilainya bisa menyebabkan masyarakat saling gontok-gontokan.

"Jangan mempolitisasi agama, jangan memainkan politik identitas, karena rusak kita, masyarakat kita banyak yang belum terdidik, akhirnya mereka baper, pemilu sudah lewat masih saja gontok-gontokan di bawah," ujarnya.

Menurut dia, politik indentitas dapat menyebabkan kualitas demokrasi rendah, sehingga akhirnya memilih orang berdasarkan agama dan suku. "Programnya apa kita enggak tahu," tegas mantan Ketua Umum PSI itu.

Grace juga memastikan PSI tak akan berkoalisi dengan parpol atau pihak yang mengunakan politik identitas. "Jadi yang penting siapapun yang memainkan politik identitas kami enggak akan di koalisi itu," ungkapnya. (Tribunnews/Fersianus Waku)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved